News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilihan Presiden Amerika Serikat

Biden Dikabarkan Pilih Pensiunan Jenderal Lloyd Austin Jadi Menteri Pertahanan

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

File foto yang diambil pada tanggal 28 Juli 2020 calon presiden dari Partai Demokrat AS dan mantan Wakil Presiden Joe Biden tersenyum saat ia berbicara selama acara kampanye di William Hicks Anderson Community Center di Wilmington, Delaware. Donald Trump akhirnya menyerah dan mengakui kekalahannya namun masih yakin menang bila sejumlah gugatannya diterima.

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON — Presiden terpilih Joe Biden memilih pensiunan Jenderal Lloyd Austin menjadi Menteri Pertahanan di pemerintahannya.

Austin merupakan pejabat yang mengawasi pasukan AS di Timur Tengah di kala masa pemerintahan Presiden Barack Obama.

Hal itu disampaikan dua orang sumber yang akrab dengan keputusan Biden pada Senin (7/12/2020) waktu setempat, seperti dilansir Reuters, Selasa (8/12/2020).

Biden memilih pensiunan jenderal untuk memimpin Departemen Pertahanan AS.

Austin, yang akan menjadi Menteri Pertahanan AS kulit hitam pertama, adalah pilihan yang mengejutkan dibandingkan Michele Flournoy, mantan pejabat tinggi Departemen Pertahanan yang dianggap sebagai pesaing utama untuk kursi di Pentagon itu.

Jika Biden lebih memilih Flournoy, maka dia akan menjadi menteri pertahanan wanita pertama. Berita ini pertama kali dilaporkan oleh Politico.

Reuters melaporkan, Austin, yang pensiun pada 2016 lalu, akan membutuhkan persetujuan dari Kongres karena masih kurang dari tujuh tahun usia pensiuannya yang diperlukan ssebagai syarat.

Dia akan menjadi kepala Pentagon kedua dalam empat tahun yang membutuhkan persetujuan, setelah Presiden Donald Trump memilih James Mattis, pensiunan jenderal Marinir, untuk menjadi Menteri pertahanan pertamanya.

Pencalonan Austin, yang mengepalai Komando Pusat AS di bawah Obama, dapat menarik kecaman dari beberapa kelompok progresif mengingat perannya saat pensiun di dewan sejumlah perusahaan, termasuk pembuat senjata Raytheon Technologies Corp.

Baca juga: Kabinet Joe Biden: Xavier Becerra Ditunjuk jadi Menteri Kesehatan AS

Akan tetapi Biden dan Austin membangun hubungan kerja selama pemerintahan Obama dan pensiunan jenderal itu telah memberi saran kepada tim transisi tentang masalah keamanan nasional, salah satu orang yang akrab dengan keputusannya.

Biden, yang menjabat pada 20 Januari 2021 mendatang, pada hari Senin juga mengumumkan anggota kunci tim kesehatannya untuk memimpin respons pemerintah terhadap pandemi virus corona.

Biden memilih Jaksa Agung California Xavier Becerra menjadi Menteri Kesehatan dan Dr. Rochelle Walensky, kepala penyakit menular di Rumah Sakit Umum Massachusetts di Boston,  untuk memimpin Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).

Dr. Anthony Fauci, direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases, dinobatkan sebagai penasihat kesehatan Biden tentang virus ini.

Tantangan besar pertama Biden di Gedung Putih  adalah virus Covid-19 yang bangkit dantelah menewaskan lebih dari 283.000 orang Amerika.

Biden juga harus menemukan cara untuk memulai ekonomi yang masih terguncang karena jutaan orang kehilangan pekerjaan di tengah pandemi.

Perempuan Keturunan Palestina-Amerika Pertama Sebagai Staf Gedung Putih

 Biden menunjuk perempuan keturunan Palestina, Reema Dodin sebagai Wakil Direktur Kantor Urusan Legislatif Gedung Putih.

Reema Dodin lahir dari orang tua berkewarganegaraan Yordania dan Palestina yang berpindah ke AS.

Keluarga Reema Dodin berasal dari Dura, dekat Hebron yang diduduki Israeal.

Reema Dodin akan menjadi orang Palestina-Amerika pertama yang menjabat sebagai staf Gedung Putih, demikian dilaporkan kantor berita Wafa.

"Warga Amerika sangat ingin meliat pemerintahan AS mulai bekerja, dan pengangkatan hari ini akan membantu memajukan agenda kami dan memastikan setiap orang Amerika memiliki kesempatan yang adil atau sama," kata Biden dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Middle East Monitor, Rabu (25/11/2020).

"Dalam pemerintahan Biden, kami akan memiliki pintu terbuka terhadap konggres dan tim kami akan memastikan seluruh pandangan diwakili di Gedung Putih."

Dodin adalah lulusan University of California di Berkeley dan University of Illinois di Urbana-Champaign.

Dia juga menjabat sebagai wakil kepala staf dan direktur untuk Senator Illinois Dick Durbin.

 "Reema mulai sebagai pegawai magang sekolah hukum di kantor saya empat belas tahun yang lalu dan naik menjadi salah satu staf yang paling dihormati di Capitol Hillt," kata Durbin.

"Dia cerdas, tepercaya dan memiliki rasa hormat terhadap seluruh  anggota dan staf di kedua kubu."

Menurut Independent, sekitar selusin staf senior Gedung Putih lainnya juga telah diumumkan oleh presiden terpilih.

Biden Perkenalkan Enam Pejabat Pemegang Pos Penting di Kabinet

 Biden, Selasa (24/11/2020) waktu setempat, memperkenalkan sejumlah orang yang akan memegang enam pos penting di Kabinet pemerinhannya dengan Kamala Harris untuk empat tahun mendatang.

Biden menegaskan, "Amerika telah kembali",  dan "Siap untuk memimpin dunia, bukan mundur dari itu."

Mantan wakil presiden AS itu memilih banyak sosok yang pernah menjadi rekan kerjanya di saat kepemimpinan Barack Obama.

Siapa Saja pilihan Biden?

Biden memperkenalkan enam tokoh kunci pada Selasa (24/11/2020).  Pertama, Antony Blinken, Menteri Luar Negeri.

Blinken mengatakan AS akan segera "dengan langkah-langkah kerendahan hati dan kepercayaan diri yang sama" memulihkan hubungannya dengan negara lain

Kedua, John Kerry, utusan khusus perubahan iklim.

John Kerry adalah mantan Menteri Luar Negeri  AS di era Barack Obama.

Ia adalah salah satu arsitek atau perancang  dari perjanjian iklim Paris, yang mana Presiden Trump sudah menyatakan menarik diri.  John Kerry mengatakan dunia harus " bersama-sama untuk mengakhiri krisis iklim"

Ketiga, Avril Haines, Direktur Intelijen Nasional.

Avril Haines akan menjadi direktur perempuan pertama intelijen nasional AS.

Biden berkata, "Saya memilih seorang profesional, seorang advokat gigih untuk mengatakan yang kebenaran yang sebenarnya".

Keempat, Alejandro Mayorkas, Menteri Keamanan Dalam Negeri.

Alejandro Mayorkas akan menjadi orang keturunan Latin pertama menjabat Menteri Keamanan Dalam Negeri AS.

Mayorkas mengatakan Kementeriannya memiliki "misi mulia, untuk membantu menjaga kita tetap aman dan untuk memajukan sejarah yang kita kebanggaan sebagai negara yang menyambut."

Kelima, Jake Sullivan, penasihat keamanan nasional Gedung Putih.

Sullivan memuji Biden, dengan mengatakan dia telah mengajarinya banyak tentang pemerintahan, tetapi juga "yang paling penting tentang sifat manusia"

Keenam, Linda Thomas-Greenfield, duta besar AS untuk PBB.

Salah satu sosok pilihan yang belum diumumkan adalah mantan ketua Federal Reserve Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan AS.

Sebagian besar pilihan, meskipun bukan Kerry atau Sullivan,  masih akan membutuhkan konfirmasi atau persetujuan dari Senat. Penolakan terhadap calon jarang terjadi. Yang terakhir adalah pada tahun 1989, meskipun beberapa nominator telah menarik diri dari pertimbangan. (Reuters/Middle East Monitor/BBC)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini