TRIBUNNEWS.COM - Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden mulai mengumumkan nama-nama untuk kabinetnya.
Semua anggota kabinet Amerika Serikat memerlukan persetujuan Senat setelah pengangkatan oleh presiden sebelum menjabat.
Meskipun beberapa diberi pangkat setingkat kabinet, anggota non-kabinet dalam Kantor Eksekutif Presiden (EOP), seperti Kepala Staf Gedung Putih dan Sekretaris Pers Gedung Putih, tidak memegang posisi yang dibuat secara konstitusional dan sebagian besar tidak memerlukan konfirmasi Senat untuk pengangkatan.
Berikut ini nama-nama yang telah ditetapkan sebagai anggota Kabinet yang diangkat oleh Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden, seperti yang dirangkum dari Buildbackbetter, Politico, Axios, dan The Hill:
Baca juga: Joe Biden Pilih Jaksa Agung California Xavier Becerra sebagai Menteri Kesehatan
Baca juga: Kabinet Joe Biden: Xavier Becerra Ditunjuk jadi Menteri Kesehatan AS
ANGGOTA KABINET (5 dari 15 diumumkan)
1. Secretary of State (Mentari Luar Negeri): Antony Blinken
Diumumkan pada: 23 November 2020
Antony Blinken adalah orang kepercayaan lama Biden yang menjabat sebagai No 2 di Departemen Luar Negeri.
Ia juga pernah menjadi wakil penasihat keamanan nasional dalam pemerintahan Presiden Barack Obama.
Kini ia ditunjuk sebagai sekretaris negara/menteri luar negeri pilihan Biden.
2. Secretary of Homeland Security (Menteri Keamanan Dalam Negeri): Alejandro Mayorkas
Diumumkan pada: 23 November 2020
Alejandro Mayorkas adalah seorang pengacara kelahiran Kuba.
Ia akan menjadi orang Latin pertama dan imigran pertama yang memimpin departemen jika dikukuhkan sebagai sekretaris keamanan dalam negeri.
Sebagai kepala Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi di bawah Obama, Mayorkas memimpin implementasi program Deferred Action for Childhood Arrivals (DACA) yang disebut "Dreamers" yang dibawa ke Amerika Serikat secara ilegal saat masih anak-anak.
DACA menuai kritik Partai Republik dan dapat menyebabkan oposisi Partai Republik melawan Mayorkas di Senat.
3. Secretary of the Treasury (Menteri Keuangan): Janet Yellen
Diumumkan pada: 30 November 2020
Mantan ketua Fed, 74, adalah pilihan Biden, menurut dua sekutu Demokrat.
Janet Yellen memperdalam fokus bank sentral pada pekerja dan ketidaksetaraan.
Ia tetap aktif dalam debat kebijakan di lembaga Brookings Institution setelah Presiden Republik Donald Trump menggantikannya sebagai kepala bank sentral pada 2018.
4: Secretary of Health and Human Services (Menteri Kesehatan dan Layanan Masyarakat): Xavier Becerra
Diumumkan pada: 7 Desember 2020
Xavier Becerra saat ini menjabat sebagai Jaksa Agung ke-33 California, orang Latin pertama yang memegang posisi itu dalam 171 tahun.
Sebagai pemimpin Departemen Kehakiman tingkat negara bagian, pekerjaannya berfokus pada perlindungan komunitas yang kurang terlayani dan berjuang untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan semua warga California.
Pada November 2020, dia memimpin pembelaan Undang-Undang Perawatan Terjangkau di Mahkamah Agung atas nama dua puluh negara bagian dan District of Columbia.
5. Secretary of Defense (Menteri Pertahanan): Lloyd Austin
Lloyd James Austin III adalah pensiunan jenderal bintang empat Amerika.
Sebagai seorang perwira Angkatan Darat, ia menjabat sebagai komandan ke-12 Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM).
Austin adalah komandan kulit hitam pertama dari CENTCOM.
Sebelum CENTCOM, Austin adalah wakil kepala staf Angkatan Darat Amerika Serikat ke-33 dari 31 Januari 2012 hingga 22 Maret 2013, dan komandan jenderal terakhir Pasukan Amerika Serikat - Operasi Fajar Baru Irak, yang berakhir pada 18 Desember 2011.
Ia pensiun dari angkatan bersenjata pada tahun 2016.
Pada 7 Desember 2020, dilaporkan bahwa Austin akan dicalonkan untuk menjabat sebagai Menteri Pertahanan di pemerintahan Biden.
SETINGKAT KABINET (5 dari 9 diumumkan)
1. Director of National Intelligence (Direktur Intelijen Nasional): Avril Haines
Diumumkan pada: 23 November 2020
Avril Haines adalah calon direktur intelijen nasional Biden.
Ia pernah menjadi wakil penasihat keamanan nasional di bawah Obama.
Ia juga sebelumnya wanita pertama yang menjabat sebagai wakil direktur CIA.
Haines memegang beberapa jabatan di Universitas Columbia setelah meninggalkan pemerintahan Obama pada 2017.
2. United States Ambassador to the United Nations (Duta Besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa): Linda Thomas-Greenfield
Diumumkan pada: 23 November 2020
Calon Biden untuk menjadi duta besar AS berikutnya untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah Linda Thomas-Greenfield.
Linda akan mengambil pekerjaan yang direncanakan Biden untuk dikembalikan ke tingkat Kabinet.
Dia adalah seorang wanita kulit hitam yang menjabat sebagai diplomat tertinggi Obama di Afrika dari 2013 hingga 2017.
Ia pernah memimpin kebijakan AS di sub-Sahara Afrika selama wabah Ebola Afrika Barat.
3. U.S. Special Presidential Envoy for Climate (Utusan Khusus Presiden Urusan Iklim): John Kerry
Diumumkan pada: 23 November 2020
Mulai menjabat pada: 20 Januari 2021
Mantan Senator dan Sekretaris Negara AS Kerry akan bertindak sebagai "tsar iklim" di Pemerintahan Biden.
Kerry membantu merundingkan kesepakatan iklim Paris yang ingin digabungkan kembali oleh Biden.
4. Director of the Office of Management and Budget atau OMB (Direktur Kantor Manajemen dan Anggaran Amerika Serikat): Neera Tanden
Diumumkan pada: 30 November 2020
Neera Tanden saat ini menjabat sebagai Presiden & CEO Center for American Progress, sebuah organisasi yang berdedikasi untuk memajukan kebijakan yang meningkatkan peluang bagi setiap orang Amerika.
Karirnya berfokus pada mengejar kebijakan yang dirancang untuk mendukung keluarga yang bekerja, mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis luas, dan mengekang ketidaksetaraan yang merajalela.
Tanden akan menjadi wanita kulit berwarna pertama dan orang Amerika Asia Selatan pertama yang memimpin OMB.
5. Chair of the Council of Economic Advisors (Ketua Dewan Penasihat Ekonomi): Cecilia Rouse
Cecilia Rouse merupakan mantan anggota Dewan Penasihat Ekonomi pemerintahan Obama-Biden.
Ia juga seorang dekan Sekolah Urusan Publik dan Internasional Princeton.
Jika dikonfirmasi senat, Rouse akan menjadi wanita Afrika-Amerika pertama yang memimpin Dewan Penasihat Ekonomi dalam 74 tahun keberadaannya.
STAF SENIOR GEDUNG PUTIH
1. White House Chief of Staff (Kepala Staf Gedung Putih): Ron Klain
Diumumkan pada: 12 November 2020
Mulai menjabat pada: 20 Januari 2021
Ron Klain menjadi penasihat lama Biden dengan pengalaman dalam menanggapi pandemi Ebola.
Ia dipilih untuk peran kepala staf yang menetapkan agenda presiden.
2. National Security Advisor (Penasihat Keamanan Nasional): Jake Sullivan
Diumumkan pada: 12 November 2020
Mulai menjabat pada 20 Januari 2021
Jake Sullivan juga menjabat sebagai penasihat keamanan nasional saat Biden masih menjadi wakil Obama.
Sullivan juga menjabat sebagai wakil kepala staf Menteri Luar Negeri Hillary Clinton.
Staf Senior Gedung Putih Lainnya:
Deputy Chief of Staff : Jen O'Malley Dillon
COVID-19 response coordinator: Jeff Zients
Director of National Economic Council: Brian Deese
Senior Adviser: Cedric Richmond
Senior Adviser: Mike Donilon
Counselor: Steve Ricchetti
White House Counsel: Dana Remus
Press Secretary: Jen Psaki
Communications Director: Kate Bedingfield
Director of Office of Presidential Personnel: Cathy Russell
Director of Office of Legislative Affairs: Louisa Terrell
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)