News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berpisah 9 Bulan Karena Covid-19, Ratu Elizabeth dan Keluarga Kerajaan Inggris Berkumpul Kembali

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Keluarga Kerajaan Inggris

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Ratu Elizabeth kembali berkumpul dengan seluruh anggota keluarga kerajaan Inggris di Kastil Windsor, pada Selasa (9/12/2020) waktu setempat.

Seperti dilaporkan Reuters melaporkan, Rabu (9/12/2020), pertemuan ini adalah pertama kalinya sejak sembilan bulan terakhir di masa pandemi Covid-19.

Dalam pertemuan itu, Ratu Elizabeth dan keluarga mendengar lagu-lagu Natal yang dimainkan oleh band Salvation Army.

Ratu Elizabeth dan keluarga Kerajaan Inggris menyempatkan diri untuk berterima kasih kepada para sukarelawan, tenaga medis dan pekerja di garda terdepan dan para guru yang telah berbuat sesuatu yang luar biasa selama pandemi Covid-19.

Baca juga: Pangeran William dan Kate Akan Berkeliling Inggris, Berterima Kasih kepada para Tenaga Medis

Baca juga: Ratu Elizabeth II dan Pangeran Philip Masuk Daftar Penerima Vaksin Pfizer

Ratu berusia 94 tahun, yang mengenakan pakaian merah cerah, berkumpul dengan putra sulungnya dan pewaris tahta, Pangeran Charles dan istri Camilla, bersama dengan putrinya, Putri Anne.

Hadir juga putra bungsunya, Pangeran Edward pada kesempatan itu.
Cucunya, Pangeran William dan istrinya Kate juga hadir, setelah menjalankan tur tiga hari mereka keliling Inggris untuk mengucapkan terima kasih kepada pekerja di garis depan, staf rumah sakit dan rumah perawatan dan guru atas upaya mereka selama pandemi Covid-19.

"Tur ini akan menjadi dorongan moral yang disambut baik para pekerja garis depan yang telah melakukan begitu banyak hal selama pandemi," kata juru bicara Perdana Menteri Boris Johnson.

Bagi PM Inggirs, kunjungan itu "sangat berharga".

Namun, dengan sebagian besar Inggris masih berada di bawah pembatasan corona yang ketat, para pemimpin lokal di Wales dan Skotlandia telah menyuarakan keprihatinan tentang perjalanan para bangsawan.

Ratu dan suaminya Pangeran Philip (99) telah menghabiskan sebagian besar tahun ini di Windsor, rumahnya di sebelah barat London.

Kediaman itu adalah tempat mereka tinggal selama dua penguncian corona di Inggris.

Mereka akan tetap di sana selama musim perayaan Natal—mengawalinya dengan tradisi keluarga berkumpul di rumah Sandringham di Norfolk, Inggris timur, untuk menghabiskan Natal dengan tenang di kastil.

Philip, yang jarang terlihat di depan umum setelah pensiun dari tugas resmi, absen dari acara Selasa (8/12/2020).

Pangeran William dan Kate Berterima Kasih kepada Para Tenaga Medis

Pangeran William, Duke of Cambridge mengenakan APD (alat pelindung diri), masker atau penutup wajah, pelindung mata sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran COVID-19. Ia bertemu dengan para ilmuwan termasuk Christina Dold saat kunjungan ke laboratorium manufaktur tempat vaksin melawan COVID-19 diproduksi di Oxford Vaccine Group di Rumah Sakit Churchill di Oxford, sebelah barat London pada 24 Juni 2020. (Steve Parsons / POOL / AFP)

Pangeran William dan istrinya Kate mengunjungi Skotlandia dan Inggris utara pada Senin (8/12/2020) waktu setempat untuk bertemu dan berterima kasih kepada para pekerja garis depan, staf rumah sakit dan guru atas upaya mereka selama pandemi Covid-19.

William, cucu Ratu Elizabeth dan Kate melakukan perjalanan 1.250 mil melintasi Inggris, Skotlandia dan Wales di atas Kereta Kerajaan dalam perjalanan tiga hari mereka, demikian dilaporkan Reuters, Selasa (8/12/2020).

Mereka memulai tur di Stasiun Euston London pada Minggu malam di mana mereka dihiasi oleh bintang pop Wales Shakin' Stevens menyanyikan lagu hit tahun 1980-an "Merry Christmas Everyone" sebelum berangkat ke Skotlandia.

"Terima kasih kepada semua pekerja transportasi di mana pun telah menjaga negara ini bergerak sepanjang tahun yang sulit ini," tulis mereka di papan informasi kereta api sebelum mereka berangkat ke Edinburgh.

Di sana mereka bertemu paramedis, sebelum menuju selatan untuk mengunjungi sekolah dan kemudian melakukan perjalanan ke Batley, di Inggris utara, untuk bertemu komunitas sukarelawan.

Di antara mereka yang akan ditemui William dan Kate adalah Len Gardner, 85, yang telah diucapkan Kate melalui telepon sebagai bagian dari skema sukarelawan yang melayani mereka yang kesepian selama pandemi virus corona.

Inggris telah menjadi negara Eropa yang paling terpukul oleh Covid-19, dengan lebih dari 60.000 kasus kematian.

"Pangeran dan Isteri sangat berterimakasih kepada para pekerja di seluruh negeri yang telah melakukan sesuatu yang luar biasa sepanjang tahun yang sulit ini," kata Istana Kensington dalam sebuah pernyataan.

Inggris Mulai Vaksinasi

May Parsons (kanan) memberikan vaksin Pfizer / BioNtech Covid-19 kepada Margaret Keenan (kiri), 90, di University Hospital di Coventry, Inggris tengah, pada 8 Desember 2020. Keenan menjadi orang pertama yang menerima vaksin di negara itu sebagai bagian program imunisasi terbesar yang pernah ada. (Jacob King / POOL / AFP)

Lembaga Pelayanan Kesehatan Inggris (NHS) mulai vaksinasi vaksin Pfizer / BioNTech. Inggris menjadi negara Barat pertama yang memberikan persetujuan vaksin Covid-19.

CNN melaporkan, vaksinasi ditetapkan untuk dimulai pada Selasa (8/12/2020) waktu setempat di Inggris, Wales dan Skotlandia.

Sementara Irlandia Utara mengatakan akan mulai melakukan program vaksinasi di awal minggu ini tetapi tidak menentukan kapan persisnya.

Prosesnya, yang rumit mulai dari kebutuhan untuk menyimpan vaksin Pfizer / BioNTech dan memberi setiap penerima dua dosis, selama tiga minggu, akan diawasi ketat dari seluruh dunia.

Dosis vaksin Pfizer disimpan dalam freezer khusus menjelang dimulainya program vaksinasi suntikan pertama pada Selasa (8/12/2020) di Inggris.

Saffron Cordery, Wakil Kepala Eksekutif NHS mengatakan kepada Sky News pada Minggu (6/12/2020), 50 rumah sakit di seluruh Inggris sudah menerima alokasi vaksin, dan distribusi vaksin "benar-benar berjalan dengan baik sekarang."

“Pejabat kesehatan Inggris berharap memiliki hingga 4 juta dosis vaksin Pfizer / BioNTech, yang memberikan perlindungan hingga 95% terhadap Covid-19, tersedia pada akhir Desember,” kata Cordery.

Pemerintah telah memesan 40 juta dosis vaksin Pfizer / BioNTech, cukup untuk memvaksinasi 20 juta orang, atau sepertiga dari jumlah penduduk Inggris.

Kecepatan regulator Inggris menyetujui vaksin menimbulkan pertanyaan dari rekan-rekan mereka di tempat lain di Eropa dan di Amerika Serikat. Tetapi Cordery mengatakan prosesnya telah "sangat kuat dan ketat.”

"Ya, itu telah lebih pendek dari proses persetujuan vaksin lainnya, tetapi itu karena segala hal dilakukan secara bersamaan dan sekali jalan," katanya.

Kepala regulator obat-obatan Inggris juga mengeluarkan jaminan kemanan vaksin, pada Minggu (6/12/2020). Ia mengatakan suntikan vaksin Pfizer / BioNTech "seaman vaksin umumnya" dan bahwa mereka yang menerimanya akan dipantau oleh petugas kesehatan.

"Anda mungkin memiliki gejala ringan tetapi akan hilang dalam satu atau dua hari, dan tidak ada yang sama sekali bersifat serius," kata June Raine, kepala Badan Pengatur Produk Obat-obatan dan Kesehatan Inggris (MHRA), kepada BBC.

Menurut MHRA, lebih dari satu dari 10 penerima mungkin akan menderita efek samping termasuk nyeri di tempat suntikan, sakit kepala, nyeri otot, menggigil, nyeri sendi dan demam. Beberapa efek samping lain yang kurang umum juga tercantum.

Ditanya tentang dampak potensial Brexit pada program vaksinasi, Raine mengatakan: "Kami telah berlatih, kami siap dan kami sepenuhnya siap untuk setiap hasil yang mungkin."

Masa transisi untuk keluarnya Inggris dari Uni Eropa berakhir pada 31 Desember.

"Tujuan kami di HMRA adalah untuk memastikan apa pun hasilnya, apa pun kesepakatan, obat-obatan, alat kesehatan, dan vaksin menjangkau semua warga di seluruh bagian negara dengan cara yang sama tanpa gangguan sama sekali," kata Raine.(Reuters/CNN/AFP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini