TRIBUNNEWS.COM - Penyakit misterius di India semakin menimbulkan banyak korban sakit.
Laporan terkini per Rabu (9/12/2020) dini hari, 510 orang telah dirawat di rumah sakit Pemerintah Eluru, distrik Godavari Barat, negara bagian Andhra Pradesh.
Sementara 430 orang di antaranya telah dipulangkan.
Para pasien mengalami gejala yang sama, yakni muntah, hingga kejang dan bahkan pingsan.
Baca juga: UPDATE Penyakit Misterius di India: Korban Sakit Bertambah Menjadi 455 Pasien, 1 Orang Meninggal
Sejauh ini, satu orang meninggal akibat penyakit misterius tersebut.
"Saya mengimbau orang-orang untuk tidak panik. Jumlah pasien menurun; kurang dari 40 dilaporkan hari ini."
"Saya tahu orang-orang takut. Kami mencoba memahami apa yang menyebabkannya," ujar Menteri Kesehatan Negara, AK Krishna Srinivas, dilansir Indian Express.
Sebelumnya, pejabat kesehatan mencurigai kontaminasi makanan atau air sebagai penyebabnya.
Hingga sebuah laporan terbaru oleh tim dari All India Institute of Medical Sciences (AIIMS), New Delhi, menemukan jejak timbal dan nikel dalam beberapa sampel darah.
"Ukuran sampel yang kami kirim ke AIIMS memang kecil, tetapi laporan mereka menunjukkan adanya logam berat, seperti timbal dan nikel," kata Dr AV Mohan, pengawas Rumah Sakit Pemerintah Eluru.
"Kami telah mengirimkan lebih banyak sampel dan menunggu laporannya," imbuhnya.
Penyelidikan Jejak Logam Berat
Sementara itu, ilmuwan dari National Institute of Nutrition (NIN), Hyderabad, mengatakan, kejang menunjukkan masalah neurologis.
Ia menyebut, timnya akan meneliti kemungkinan kontaminasi logam berat.
Tim multidisiplin dari NIN terdiri dari ahli kesehatan masyarakat, ahli epidemiologi, ahli mikrobiologi dan ahli keamanan pangan.
Mereka sedang mengumpulkan sampel air, minyak nabati, dan beras.
Baca juga: Pasangan Pengantin di India Kenakan APD Saat Pernikahan, Terungkap Fakta Memilukan Dibaliknya
Tim NIN khawatir, penyakit tersebut nantinya tidak hanya terbatas pada area tertentu.
"Jika itu terbawa air atau udara, orang-orang di daerah tertentu akan terpengaruh. Namun, hampir seluruh Eluru terpengaruh dalam kasus ini," ucap Hyderabad.
"Dalam kebanyakan kasus, hanya satu anggota keluarga yang terkena, yang juga membingungkan," lanjutnya.
Seorang pejabat kesehatan menyebut, hampir semua orang dari 70 persen wilayah kota terkena dampak dan berasal dari perkotaan Eluru.
Sedangkan, pedesaan Eluru dan daerah sekitarnya tidak terpengaruh.
Cerita Pasien
Para pasien yang mengalami penyakit misterius tersebut menceritakan pengalamannya.
Mereka yang menderita kejang mengalami ketakutan dan terguncang.
V Ganesh (24), penduduk Dakshina Veedhi, mengatakan bahwa dia sekarang takut sendirian.
"Sekitar jam 7 pagi di hari Minggu, orang tua saya dan saya bertemu dengan beberapa kerabat. Hal berikutnya yang saya ingat adalah bangun di rumah sakit pemerintah sekitar jam 11 pagi," kata Veedhi.
Dia menambahkan, ayahnya bercerita bahwa Veedhi kejang dan pingsan.
Meskipun begitu, Veedhi akhirnya kembali pulih pada pukul 1 siang waktu setempat.
Ia pun segera kembali ke rumah.
"Saya beruntung karena orang tua saya ada di dekat saya. Sekarang saya takut sendirian, bagaimana jika terulang dan tidak ada yang membantu," ujarnya.
Hal serupa dialami oleh Shakila Begum (26), warga Ashok Nagar.
Baca juga: Penyakit Misterius di India: 455 Orang Dirawat di Rumah Sakit, Alami Gejala Mual, Kejang dan Pingsan
Begum mengatakan, lima anggota keluarganya jatuh sakit dalam beberapa jam pada Senin (7/12/2020) sore waktu setempat.
"Anak laki-laki saya yang berumur tujuh tahun muntah setelah makan siang. Saya memandikannya dan mendudukannya di kursi, tetapi dia langsung pingsan," katanya.
Kemudian, anaknya kembali muntah dan kejang.
Begum segera menelepon suaminya, tetapi dia juga jatuh pingsan setelah itu.
"Saya terbangun di ambulans. Dalam beberapa jam berikutnya, tiga anggota keluarga kami yang lain jatuh sakit dengan cara yang sama."
"Kami mengira ada kaitannya dengan air, karena terjadi setelah minum air atau mandi," ujar Begum.
Dirinya juga mengaku sangat takut dan khawatir.
Begum mengalami sakit badan sejak saat itu.
"Bagaimana jika itu terjadi lagi?" cemasnya.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)