Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Menteri Transportasi Inggris Grant Shapps mengatakan bahwa varian baru virus corona (Covid-19) kemungkinan sudah tersebar ke tempat lain.
Ia menambahkan, Inggris melihat mutasi Covid-19 ini lebih cepat tersebar dibandingkan banyak negara, namun menurutnya negara lain juga akan segera 'memiliki' varian ini.
Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran mengatakan bahwa ada kemungkinan varian baru Covid-19 ini telah tersebar di Prancis dan belum diidentifikasi negara itu.
"Sangat mungkin virus itu beredar di Prancis," kata Veran.
Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Ibu 22 Desember dalam Bahasa Indonesia, Inggris, Gambar, Kirim ke WA
Sedangkan pada Sabtu lalu, pejabat kesehatan Inggris mengumumkan bahwa negara tersebut telah mengidentifikasi varian baru dari virus corona yang diprediksi 70 persen lebih cepat menular dibandingkan jenis virus Sars-Cov-2 lainnya.
Dikutip dari laman Sputnik News, Senin (21/12/2020), temuan varian baru virus ini pun membuat pemerintah Inggris akhirnya menerapkan sistem penguncian (lockdown) pada beberapa wilayah di negara itu, termasuk London.
Ini dilakukan setelah pemerintah Inggris mengakui bahwa lebih dari separuh dari seluruh kasus Covid-19 baru di negara itu, disebabkan oleh varian baru ini.
Baca juga: Lanjutkan Program Sosial #Joydaylawancovid19, Yili Group Bagi-bagi Sembako dan Es Krim
Saat warga Inggris berencana keluar dari area lockdown itu menjelang perayaan Natal, banyak negara memilih untuk menutup perbatasan mereka dan menghentikan penerbangan dari Inggris.
Ini dilakukan dalam upaya banyak negara untuk mencegah 'impor' varian virus baru.