News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Inggris Lagi-lagi Diserang Virus Corona Varian Baru, Kali Ini Asal Afrika Selatan

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pangeran William, Duke of Cambridge mengenakan APD (alat pelindung diri), masker atau penutup wajah, pelindung mata sebagai tindakan pencegahan terhadap penyebaran COVID-19. Ia bertemu dengan para ilmuwan termasuk Christina Dold saat kunjungan ke laboratorium manufaktur tempat vaksin melawan COVID-19 diproduksi di Oxford Vaccine Group di Rumah Sakit Churchill di Oxford, sebelah barat London pada 24 Juni 2020.

TRIBUNNEWS.COM - Belum selesai dengan virus strain baru yang muncul di sana, Inggris baru-baru ini menemukan virus corona baru yang berkaitan dengan Afrika Selatan.

Dilansir Al Jazeera, virus ini ditemukan di sejumlah kasus yang berkaitan dengan Afrika Selatan, jelas Menkes Inggris Matt Hancock. 

Kini Inggris harus melakukan lockdown ketat selama libur panjang Natal dan Tahun Baru.

Departemen Kesehatan Afrika Selatan pekan lalu mengatakan bahwa mutasi genetik bari dari virus Covid-19 telah ditemukan dan mungkin penyebab lonjakan kasus di sana.

"Berkat kemampuan genom yang mengesankan dari Afrika Selatan, kami telah mendeteksi dua kasus varian baru virus korona di sini di Inggris," kata Hancock dalam jumpa pers pada Rabu (23/12/2020).

Keduanya memiliki kontak dari kasus yang baru melakukan perjalanan dari Afrika Selatan selama beberapa pekan terakhir.

Baca juga: Satgas Covid-19 Perketat Pengawasan Kedatangan Warga dari Inggris, Eropa, dan Australia

Baca juga: AstraZeneca Lakukan Uji Keefektifan Vaksin-nya pada Varian Baru Covid-19 yang Ditemukan di Inggris

London Eye, salah satu tempat paling banyak dikunjungi wisatawan asing di Inggris. (Visitlondon)

Inggris mencoba mengekang penyebaran virus hasil mutasi terpisah yang ditemukan di negara ini dan berpotensi 70 persen lebih menular.

"Varian baru ini (dari Afrika Selatan) sangat memprihatinkan, karena lebih mudah menular, dan tampaknya telah bermutasi lebih jauh daripada varian baru yang ditemukan di Inggris," katanya.

Susan Hopkins dari Public Health England mengatakan varian baru di Inggris sangat berbeda dengan varian di Afrika Selatan dan mutasinya berbeda.

"Keduanya terlihat lebih mudah menular. Kami memiliki lebih banyak bukti tentang transmisi untuk varian Inggris karena kami telah mempelajarinya dengan sangat detail dengan mitra akademis."

"Kami masih mempelajari varian Afrika Selatan."

Kendati demikian Susan yakin bahwa vaksin yang sedang dikembangkan akan efektif melawan virus ini.

Inggris Batasi Perjalanan ke dan dari Afrika Selatan

Bersamaan dengan ditemukannya virus corona baru asal Afrika Selatan, Hancock pun mengumumkan pembatasan perjalanan ke negara itu.

Menteri kesehatan mengatakan bahwa semua orang di Inggris yang telah tertular varian asal Afrika Selatan telah dikarantina, beserta kontak dekat mereka.

Selain itu, Hancock mengatakan, pemerintah juga meminta siapa saja yang melakukan kontak dekat dengan seseorang yang berada di Afrika Selatan dalam dua pekan terakhir untuk isolasi.

"Mereka harus membatasi semua kontak dengan orang lain," katanya.

Pada Rabu (23/12/2020), Hancock mengumumkan pembatasan untuk menanggulangi wabah Covid-19 lanjutan di Inggris.

Pemerintah memutuskan demikian karena lonjakan kasus yang tinggi di negara ini.

ilustrasi virus corona (Freepik)

Mulai 26 Desember, wilayah Inggris bagian selatan akan lebih banyak diberlakukan pembatasan tingkat tinggi.

Inggris melaporkan hampir 40.000 infeksi baru pada Rabu, dengan jumlah kematian yang tercatat mencapai 744, angka tertinggi sejak April.

Dengan lebih dari 68.000 kematian akibat virus corona, Inggris adalah salah satu negara yang paling terpukul di Eropa.

Hancock mengatakan ada rata-rata 1.909 pasien masuk rumah sakit karena Covid-19 setiap hari.

Saat ini 18.943 orang tengah dirawat di rumah sakit.

Worldometers pada Kamis (24/12/2020) mencatat bahwa Inggris duduk di posisi ke 6 berdasarkan jumlah kasus infeksi Covid-19.

Ada 69.051 orang meninggal dunia dengan 1.529 pasien yang saat ini sedang kritis.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini