News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Profil Jack Ma, Miliarder sekaligus Pendiri Alibaba yang Kini Dikabarkan Hilang Setelah Beri Kritik

Penulis: Daryono
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jack Ma, CEO raksasa e-commerce China Alibaba, memberi isyarat saat dia berbicara selama kunjungannya di pameran rintisan dan inovasi Vivatech, di Paris pada 16 Mei 2019.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini profil Jack Ma, miliarder China yang kini dikabarkan menghilang.

Jack Ma dikabarkan tak muncul lagi di publik setelah mengkritik Partai Komunis China yang dipimpinan Presiden Xi Jinping pada 24 Oktober 2020.

Dikutip dari Kompas.com, kabar hilangnya Jack Ma menguat setelah ia tidak hadir dalam babak final program reality show, Africa's Business Heroes pada November lalu.

Di program tersebut, Jack Ma menjadi juri.

Tidak hanya absen, foto-foto Jack Ma di website tersebut juga dihapus, demikian dilaporkan media Inggris, The Telegraph.

Kritik Jack Ma terhadap Partai Komunias China berkaitan dengan aturan perbankan di negara tersebut.

Baca juga: Fakta-fakta Kabar Miliarder Jack Ma Hilang Misterius Setelah Kritik Pemerintah China

Jak Ma menyebut bank di China bekerja seperti rumah gadai karena harus memberikan jaminan terkait dengan kredit.

Tidak hanya itu, Jack Ma juga menyorot regulasi perbankan yang dianggap menghambat inovasi dan harus dilakukan perubahan.

Profil Jack Ma

Kini dikabarkan menghilang, seperti apa profil Jack Ma?

Dikutip dari Surya, Selasa (5/1/2021), Jack Ma Lahir pada 10 September 1964 di Hangzhou, Provinsi Zheijiang.

Jack Ma lahir dari keluarga miskin dimana keluarganya menjadi korban revolusi kultural yang berlangsung di China.

Ayahnya berprofesi sebagai pemusik dan pendongeng tradisonal.

Di masa kecil, Jack Ma mulai tertarik belajar Bahasa Inggris.

Guna mengasah kemampuannya berbahasa Inggris, Jack Ma menjadi pemandu wisata. 

Ia bekerja menjadi pemandu wisata di sebuah hotel di di dekat Danau Hangzhou, sekitar 160 kilometer dari Shanghai.

"Setiap hari selama lima tahun, saya menawarkan jasa guide secara gratis dan mereka mengajari saya bahasa inggris," ungkapnya dalam sebuah kesempatan wawancara sebagaimana dilansir TRND Videos.

Setelah remaja, Jack Ma pun melanjutkan pendidikannya ke universitas.

Sayangnya, ia gagal masuk ke universitas yang ia inginkan.

Tidak hanya itu, Jack Ma juga ditolak sebanyak 10 kali oleh salah satu universitas paling prestisius di dunia, Harvard University.

Selanjutnya dia mendaftar ke Universitas Keguruan Hangzhou, semacam institut keguruan dan ilmu pendidikan.

Di sini dia belajar menjadi guru sekolah menengah.

Baca juga: Mengenal Seaglider, Benda yang Dikira Rudal Mata-mata China oleh Netizen, Ini Penjelasan KSAL

Setelah lulus dari Universitas, dengan gelar Sarjana di bidang bahasa Inggris, dia ditugaskan mengajar di universitas.

Ketika itu gaji Ma sebulan sebesar 100-120 renminbi, setara dengan Rp 114.000-Rp 142.500 per bulan.

Pada tahun 1992, saat perekonomian China mulai bertumbuh, dia mencoba melamar di berbagai pekerjaan, akhirnya ia menjadi sekretaris general manager gerai penjual ayam goreng Kentucky Fried Chicken.

Di sinilah ia bekenalan dengan komputer dan internet, dari seorang teman.

Ketika dia mencari kata "beer" di mesin pencari Yahoo, dia menemukan kenyataan bahwa tidak ada data tentang China.

Akhirnya dia tertarik pada komputer dan meminjam uang 2.000 dollar AS dari kerabatnya untuk mendirikan perusahaan komputer.

Padahal dia tidak mengerti tentang komputer ataupun surat elektronik, bahkan dia tidak pernah menyentuh keyboard komputer sebelumnya.

Setelah mengenal internet inilah, dia memutuskan untuk memfasilitasi para pedagangan Tiongkok menjual barang ke luar negeri melalui dunia maya, dia mendirikan Alibaba.

Sekarang perusahaan yang dia pimpin, Alibaba Group bernilai lebih dari US$ 200 miliar setelah melantai di Bursa New York pada Oktober 2014.

"Tak ada seorang pun yang percaya bahwa saya dapat berhasil. Karena semua orang berkata bahwa saya ini orang yang aneh, punya pikiran berbeda."

"Mereka tak percaya ketika saya mengutarakan ide untuk melakukan sesuatu hal dengan internet," ucapnya.

"Mereka bilang, 'ini ide bodoh kan? Kita tak pernah mendengar tentang internet dan kamu pun tak tahu apa-apa soal komputer" tambah Jack Ma menirukan ucapan teman-temannya.

Ia tak menyerah, bahkan ketika usahanya bangkrut.

Jack Ma berhasil meyakinkan teman-temannya untuk berinvestasi mengembangkan bisnis itu.

Kini, prediksi Jack Ma benar.

Baca juga: Permintaan Kedelai China akan Tetap Kuat pada 2021, Didorong Pemulihan Ternak Babi

Ia berhasil mengembangkan AliBaba hingga menjadi yang paling sukses di dunia.

Bahkan nilai AliBaba disebut-sebut melebihi potensi yang dimiliki facebook.

Dalam perhitungan per hari, AliBaba pun disebut berhasil melampaui e-Bay dan Amazon.

"Saya cuma ingin cari kerja, tapi karena tidak dapat, maka saya yang ciptakan sendiri pekerjaan itu," tandasnya.

(Tribunnews.com/Daryono) (Surya) (Kompas.com/Aditya Jaya Iswara)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini