Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengatakan negaranya "sangat terganggu dan sedih" atas insiden kekerasan di Washington.
"Kekerasan tidak akan pernah berhasil mengesampingkan keinginan rakyat," cuitnya.
Menteri Luar Negeri Kanada Francois-Philippe Champagne menyatakan keprihatinan yang mendalam atas situasi tersebut.
"Peralihan kekuasaan secara damai adalah fundamental bagi demokrasi - harus berlanjut dan akan terus berlangsung. Kami mengikuti perkembangan dengan cermat dan pikiran kami bersama rakyat Amerika," katanya.
Mantan Presiden AS
Mantan Presiden AS, George W Bush, dan istrinya, Laura, mengatakan mereka muak dan patah hati melihat insiden kerusuhan Gedung Capitol AS.
Bush mengatakan tindakan itu "dilakukan oleh orang-orang yang hasratnya telah dibakar oleh kepalsuan dan harapan palsu".
Ap News melaporkan, sedangkan, Bill Clinton mengatakan serangan itu dipicu oleh "politik racun" Trump.
"Kerusuhan itu disulut oleh Donald Trump dan pendukungnya yang paling bersemangat, termasuk banyak orang di Kongres, untuk membatalkan kekalahannya dalam hasil pemilu," kata Clinton.
Pendahulu Trump, mantan Presiden Barack Obama, menyalahkan Trump karena menghasut kekerasan, dan menyebut insiden kerusuhan sebagai "momen penghinaan dan aib besar bagi bangsa."
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)