Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL -- Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menyerukan peningkatan kekuatan militer dan pencegahan perang nuklir yang lebih besar.
Kantor berita KCNA melaporan, Rabu (13/1/2021), ambisi Kim itu disampaikan ketika kongres partai Buruh yang berkuasa ditutup setelah delapan hari.
Kongres Partai terjadi kurang dari dua minggu sebelum Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjabat dan di tengah mandegnya pembicaraan yang bertujuan mengakhiri program nuklir dan rudal Korut sebagai imbalan atas keringanan sanksi AS.
Baca juga: Filipina Kenakan Safeguard untuk Produk Otomotif, Ini Kata Menperin Agus Gumiwang
"Kita harus melakukan segala yang kita bisa untuk meningkatkan pencegah perang nuklir lebih jauh lagi saat kita membangun kemampuan militer terkuat," kata Kim seperti dikutip KCNA, pada akhir kongres, demikian dilansir Reutrs, Rabu (13/1/2021).
Sejak mengumumkan moratorium tes rudal balistik nuklir dan antarbenua (ICBM) yang dinyatakan pada 2018, Kim telah menyerukan produksi senjata nuklir yang berkelanjutan untuk gudang senjatanya, meluncurkan serangkaian rudal yang lebih kecil, dan meluncurkan apa yang akan menjadi ICBM terbesar Korea Utara belum pada parade pada bulan Oktober.
Secara terpisah, Kim Yo Jong, saudari pemimpin dan anggota Komite Pusat partai, mengkritik militer Korea Selatan karena memantau parade di Pyongyang.
Baca juga: SELAMAT Greg Nwokolo dan Kimmy Jayanti Dikaruniai Anak Kedua, Ini Nama yang Diberikan
“ Langkah itu adalah ekspresi dari "pendekatan bermusuhan" Korea Selatan terhadap Korut,” katanya dalam pernyataan terpisah yang dilaporkan KCNA.
Militer Korea Selatan mengatakan pada hari Senin telah mendeteksi tanda-tanda bahwa Korea Utara mengadakan parade militer malam hari pada hari Minggu untuk kongres partai Buruh yang berkuasa.(Reuters)