News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penanganan Covid

Presiden Turki Tayyip Erdogan Disuntik Vaksin Sinovac

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan berbicara ketika menghadiri pertemuan kelompok partainya di Majelis Besar Nasional Turki di Ankara, Turki, Rabu (11/3/2020).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, ANKARA - Presiden Turki Tayyip Erdogan menerima suntikan vaksin Covid-19 seperti disiarkan langsung di televisi pada Kamis (14/1/2021) waktu setempat.

Hal ini adalah sebuah langkah yang menurut juru bicara Partai AK pimpinan Presiden Erdogan bertujuan untuk menghilangkan keraguan publik tentang efektivitas vaksin.

Turki mulai memberikan suntikan vaksin yang dibuat oleh China Sinovac kepada petugas kesehatan pada Kamis (14/1/2021).

Turki sudah meluncurkan program vaksinasi nasional terhadap penyakit yang telah menewaskan lebih dari 23.000 orang di negara itu.

Sejauh ini telah memvaksinasi lebih dari 250.000 petugas kesehatan.

Erdogan menerima dosis pertama vaksin di Rumah Sakit Kota Ankara.

Baca juga: Sejumlah Kepala Daerah Batal Disuntik Vaksin Covid-19, Penyebabnya Usia Lanjut Hingga Tensi Tinggi

Dia tiba dengan Menteri Kesehatan Fahrettin Koca, yang menerima vaksin pertama di negara itu sehari sebelumnya.

Berbicara kepada wartawan di luar rumah sakit, Erdogan mengatakan dia dan anggota senior Partai AK semuanya divaksinasi, dan mendesak politisi lain untuk mendukung program vaksin.

"Jumlah vaksin pada tahap pertama jelas. Sekarang, 25 sampai 30 juta dosis lainnya akan datang pada periode ke depan. Kami ingin melanjutkan ini dengan cepat," katanya, seraya menambahkan bahwa semua vaksin yang masuk juga akan berasal dari Sinovac untuk saat ini.

Menteri Kesehatan Fahrettin Koca, berbicara setelah Erdogan meninggalkan rumah sakit, mengatakan semua warga harus mendapatkan vaksinasi ketika giliran mereka datang. (Reuters)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini