Hubungan Mike Pence dan Donald Trump belakangan memburuk. Apalagi saat Mike Pence menolak membatalkan pengesahan hasil electoral vote di Kongres.
Trump saat itu mendesak Pence menggunakan kewenangan eksekutifnya menolak hasil yang memenangkan Biden-Harris.
Pada momen yang sama, Trump menyokong aksi massa menggeruduk Capitol Hill. Pence termasuk tokoh yang diincar perusuh, yang konon ingin menggantungnya.
Penolakan Pence dan sikapnya yang membangkang, membuat Trump menyebut pendampingnya yang loyal selama bertahun-tahun menggunakan istilah "p*ssy".
Trump mengecam Pence di depan kerumunan massa yang kemudian bergerak ke Capitol Hill. Tapi belakangan Trump dan Pence sudah kembali saling bertemu dan berbicara.
Pada pertemuan itu, Pence menyatakan ia menolak desakan menggunakan Amandemen 25 untuk mendepak Trump dari Gedung Putih.
Orang-orang Pence Marah Hadapi Sikap Trump
Banyak orang di lingkaran dalam Pence marah melihat bagaimana Trump memperlakukan wakilnya hari "pemberontakan" di Capitol Hill 6 Januari 2021.
Pence beberapa detik bertemu para perusuh di lorong di luar ruang Senat, sebelum ia diselamatkan ke bunker di komplek itu. Trump tak juga menelepon guna memeriksa keselamatan Pence.
Kamis (14/1/2021), Pence menghubungi Kamala Harris untuk pertama kalinya, kontak tingkat tertinggi hingga saat ini antara pemerintahan yang akan berakhir dan penggantinya.
Percakapan mereka digambarkan ramah. Pence menawarkan ucapan selamat dan bantuan, menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut.
The New York Times pertama kali melaporkan percakapan tersebut. Pence berkomitmen melaksanakan transisi yang teratur dan pelantikan yang aman.
Sebaliknya, Donald Trump telah menolak semua cara yang beradab menyambut Biden, yang akan menggantikannya di Gedung Putih.
Dia menolak mengundang Joe Biden ke Gedung Putih, tradisi yang dipertahankan para pemimpin AS pascapemilihan.