Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Bill Clinton, George W Bush, dan Barack Obama diagendakan hadir dalam pelantikan Presiden terpilih Joe Biden, Rabu (20/1/2021) waktu setempat.
Sementara pendahulunya, Presiden Donald Trump diperkirakan akan meninggalkan Gedung Putih menjelang upacara pelantikan Joe Biden.
Demikian CBS News melaporkan pada Rabu (20/1/2021) Waktu Indonesia Barat (WIB).
Baca juga: Belasan Anggota Garda Nasional Amerika Serikat Dicopot dari Tim Pengamanan Pelantikan Joe Biden
Bersama dengan Presiden Donald Trump, mantan Presiden Jimmy Carter, yang pada usia 96 tahun adalah presiden tertua yang masih hidup, tidak akan menghadiri pelantikan tersebut.
Terlepas dari ketidakhadiran Donald Trump, Wakil Presiden Mike Pence akan menghadiri upacara pelantikan.
“Pence tidak akan muncul di acara perpisahan Trump di Pangkalan Bersama Andrews sebelum presiden berangkat ke Florida pada Rabu pagi,” kata seorang pejabat senior pemerintahan kepada CBS News.
Joe Biden akan dilantik Hakim Agung John Roberts, dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris akan dilantik Hakim Sonia Sotomayor.
Baca juga: 25.000 Tentara Dikerahkan untuk Amankan Pelantikan Presiden AS Joe Biden
Sejumlah anggota Kongres diperkirakan akan menghadiri acara tersebut, meskipun mereka hanya diizinkan satu tiket tamu.
Pada tahun-tahun sebelumnya, setiap anggota Kongres telah diberikan 200.000 tiket untuk didistribusikan kepada konstituen.
Namun, karena pandemi virus corona, kehadiran pada pelantikan Joe Biden akan sangat terbatas.
Sejumlah undangan selebriti akan hadir dalam peresmian tersebut, antara lain Lady Gaga, Jennifer Lopez, Bruce Springsteen dan Garth Brooks.
Meskipun orang yang diundang terbatas, pengamanan dilakukan ketat pada hari pelantikan.
Tangis Joe Biden
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden menjadi sangat emosional selama upacara perpisahan singkat di Delaware, Selasa (19/1/2021) waktu setempat, sebelum menuju ke Washington untuk pelantikannya.
Joe Biden terlihat menahan air mata saat ia merenungkan perjalanan panjangnya ke Gedung Putih dan mengenang putranya.
Putranya, Beau meninggal karena kanker pada tahun 2015.
Baca juga: Prioritas Utama Joe Biden setelah Resmi Menjabat sebagai Presiden Amerika ke-46: Penanganan Covid-19
Joe Biden mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan keluarga yang telah berkumpul untuk mengatarkannya di pusat Garda Nasional.
"Ketika saya mati, Delaware akan tertulis di hati saya," kata Biden dengan suara bergetar penuh emosi.
"Ini sangat pribadi karena perjalanan kami berikutnya ke Washington dimulai di sini, tempat yang mendefinisikan yang terbaik dari diri kamia sebagai warga Amerika," katanya.
Pasukan Garda Nasional membantu penegakan hukum dan menangani keadaan darurat domestik.
"Saya tahu ini adalah masa-masa gelap, tetapi selalu ada cahaya. Itulah yang paling diajarkan oleh negara ini kepada saya," ucap Joe Biden.
Baca juga: Anjing yang Diadopsi Joe Biden, Major dan Champ akan Jadi Penghuni Gedung Putih
Joe Biden yang menjabat sebagai Senator di Delaware selama lebih dari tiga dekade dan gagal mencalonkan diri sebagai presiden dua kali sebelum menang Pilpres pada November lalu, mengatakan satu penyesalan dirinya adalah Beau, yang menjabat sebagai jaksa agung di Delaware, tidak ada di sana.
"Kita harus memperkenalkan dia sebagai presiden," kata Joe Biden dengan air mata mengalir di wajahnya.
Baca juga: Kamala Harris Awali Langkah Besar Pimpin AS Setelah Era Presiden Joe Biden
"Jangan bilang hal-hal yang tidak bisa berubah. Mereka bisa, dan mereka melakukannya," kata Biden.
"Saya benar-benar merasa terhormat menjadi presiden dan panglima anda berikutnya," lanjutnya.
Setelah ucara perpisahan itu, Biden terbang ke Washington untuk muncul di Lincoln Memorial untuk korban Covid-19.
Dia akan menghabiskan malam di Blair House, wisma resmi presiden, sebelum dia dilantik pada Rabu (20/1/2021) dan pindah ke Gedung Putih.