TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joe Biden pada Rabu (20/1/2021) mengatakan bahwa Donald Trump meninggalkan sepucuk surat kepadanya sebelum bertolak dari Gedung Putih.
Bicara dari Resolute Desk di Oval Office setelah menandatangani perintah eksekutif pertama, Biden mengatakan tidak akan segera mengungkap isi surat itu.
Ini dilakukannya untuk menghormati mantan presiden Trump.
"Presiden menulis surat yang sangat murah hati," kata Biden kepada wartawan.
"Karena ini pribadi, saya tidak akan membicarakannya sampai saya berbicara dengannya, tetapi itu murah hati," kata Biden dikutip dari CNN.
Seorang ajudan senior Trump mengatakan kepada CNN bahwa surat tersebut adalah 'catatan pribadi'.
Di mana isinya mendoakan keberhasilan dari pemerintahan baru untuk menjaga negara.
Baca juga: POPULER INTERNASIONAL: Pelantikan Joe Biden-Kamala Harris | Pidato Perpisahan Donald Trump
Baca juga: Presiden Joe Biden Serukan kepada Warga Amerika untuk Bersatu
Ajudan itu mengatakan, menulis surat untuk Biden adalah satu dari sekian agenda terakhir Trump di Oval Office pada Selasa (19/1/2021).
Sebenarnya surat pribadi antar presiden AS merupakan tradisi modern.
Surat tersebut ditulis presiden terdahulu kepada penggantinya dan ditinggalkan di Meja Resolusi di Oval Office.
Trump tidak menunjukkan catatan untuk Biden itu kepada banyak pembantunya, menurut seorang sumber.
Dalam briefing pada Rabu malam, sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki menolak memberikan rincian lebih lanjut tentang surat yang ditinggalkan Trump ke Biden.
"Ini adalah surat yang bersifat pribadi, seperti yang dia katakan kepada Anda semua, surat itu murah hati dan ramah, dan itu gambaran dari dia yang tidak berencana untuk merilis surat itu secara sepihak," katanya.
Meskipun Trump mengabaikan sejumlah tradisi transisi presiden yang damai, tapi dia tidak melewatkan penulisan surat ini.
Dulu di awal pemerintahannya, Trump terkesan dengan surat dari Barack Obama.
Bahkan dia sampai menelepon Obama setelah membaca surat itu di Hari Pelantikan pada 2017.
Baca juga: Wakili Pemerintahan Trump, Mike Pence Tiba di Pelantikan Joe Biden
Baca juga: Tiba di Florida, Jabatan Presiden Trump Berakhir
Tetapi Obama masih terbang ke Palm Springs dengan pesawat kepresidenan dan tidak dapat menerima panggilan tersebut.
"Itu panjang. Itu rumit. Itu bijaksana," kata Trump tentang surat itu seminggu setelah menjabat.
"Dan butuh waktu untuk melakukannya, dan saya menghargainya."
Kemudian, dia menunjukkan surat itu kepada pengunjung di Ruang Oval.
Dalam pidato perpisahannya pada Rabu, Trump tidak menyebut nama Biden, tetapi mengatakan dia berharap "pemerintahan baru beruntung dan sukses besar."
Diketahui Presiden AS Joe Biden dan Wapres Kamala Harris resmi dilantik pada Rabu (20/1/2021) siang waktu AS.
Hari Pelantikan berbeda dari biasanya karena tidak ada kerumunan dan segalanya diselenggarakan secara virtual.
Beda Reaksi Palestina dan Israel Sambut Joe Biden
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu berharap agar Biden bisa memperkuat aliansi dengan Israel untuk melakukan perdamaian dengan negara-negara Arab.
"Selamat Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris atas pelantikan bersejarah Anda."
"Saya berharap dapat bekerja sama dengan Anda untuk lebih memperkuat aliansi AS-Israel, untuk terus memperluas perdamaian antara Israel dan dunia Arab, dan untuk menghadapi tantangan bersama, terutama ancaman yang ditimbulkan oleh Iran," bunyi pernyataan Netanyahu.
Kantor kepresidenan Netanyahu juga merilis pernyataan terpisah untuk Donald Trump.
Baca juga: 10 Hari Masa Pemerintahan, Biden Diharapkan Mengambil Tindakan terhadap 53 Perintah Eksekutif
Baca juga: Reaksi Pemimpin Dunia saat Joe Biden Dilantik: Israel Perkuat Aliansi, Hamas Syukuri Trump Tumbang
"Presiden Trump, terima kasih atas semua hal besar yang telah Anda lakukan untuk Israel, terutama pengakuan bersejarah Anda atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan membawa empat perjanjian perdamaian antara Israel dan dunia Arab," bunyi ucapan tersebut.
Di sisi lain, Juru Bicara Hamas Palestina, Fawzi Barhoum mengatakan bahwa Palestina mensyukuri kepergian Donald Trump karena telah mendukung Israel.
"Tidak ada penyesalan atas kepergian Trump, karena dia telah menjadi sumber dan sponsor terbesar ketidakadilan, kekerasan dan ekstremisme di dunia dan mitra langsung pendudukan Israel dalam agresi terhadap rakyat kami."
Dia berharap Presiden AS yang baru, Joe Biden mampun membalikkan arah kebijakan untuk mengembalikan stabilitas di kawasan pendudukan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)