Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Jumlah pasien Covid-19 belakangan ini semakin banyak di Tokyo dan sekitarnya (Kanto).
Setiap 30 menit sekali di Saitama, ada panggilan untuk ambulans membawa pasien ke rumah sakit.
Sementara calon pasien merasa kesulitan untuk masuk rumah sakit menjalani perawatan.
"Ambulans dalam keadaan sangat sibuk, bahkan sempat ditolak 27 kali untuk bisa memasukkan calon pasien ke rumah sakit," papar Hideki Niihama, Kepala Jaga Ambulans Chiba, Jumat (22/1/2021) di NTV.
Baca juga: Kalangan Chef Restoran di Jepang Minta Pemerintah Tinjau Ulang Panduan Subsidi Terdampak Covid-19
Jumlah pasien yang terinfeksi Corona di Tokyo dalam 9 hari terakhir ini selalu di atas angka 1.000 setiap harinya.
"Keadaan menurun sedikit dalam jumlah pasien namun tetap saja dalam keadaan bahaya," tambahnya.
"Karena makan waktu yang lama sekali sampai berjam-jam, kami mencoba mendeteksi dulu calon pasien itu terinfeksi corona atau tidak dengan tes cepat. Itu sangat penting bagi rumah sakit penerima karena ada rasa ketakutan untuk menerima pasien dari luar, takut menjadi klaster di rumah sakit yang bersangkutan," lanjutnya.
Baca juga: Pelajar SMA di Jepang Tewas Setelah Mobil yang Ditumpanginya Tabrak Tiang Listrik
Data ambulans Chiba dari tanggal 1 Januari sampai dengan 20 Januari, untuk kasus penolakan ambulans oleh rumah sakit lebih dari 10 kali sudah tercatat sedikitnya 80 kasus.
"Selain perawat yang mungkin kurang, ketakutan pihak rumah sakit akan terinfeksi klaster menerima pasien juga ada. Itu sebabnya banyak ambulans yang ditolak," ungkap Okamoto, Kepala Rumah Sakit Chiba Rosai.
Sementara itu Forum bisnis BBB akan membantu WNI yang ada di luar Jepang apabila ada yang ingin di vaksinasi di Jepang dapat menghubungi Forum tersebut lewat email: bbb@jepang.com dengan subject: Vaksinasi BBB.