Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Bandara Oita di bagian selatan Jepang direncanakan akan menjadi bandara antariksa pengiriman satelit ke luar angkasa tahun 2022.
"Rencananya adalah Virgin Orbit milik Amerika Serikat yang akan melakukan peluncuran di Oita nantinya," ungkap sumber Tribunnews.com, Sabtu (23/1/2021).
Di bawah payung grup perusahaan Inggris Virgin Group, Bandara Oita terlibat dalam bisnis peluncuran satelit kecil yang berbasis di California, AS.
Hal ini bukanlah roket yang diluncurkan secara vertikal seperti yang biasa dilakukan.
Roket ditempatkan di pesawat khusus dan diluncurkan di udara setelah lepas landas pesawat dengan metode yang disebut "tipe horizontal".
Uji peluncuran dilakukan di Amerika Serikat pada 17 Januari 2021, dan ini adalah upaya pertama yang berhasil untuk menempatkan satelit buatan ke orbit luar angkasa.
Rencana peluncuran sekarang sedang berlangsung di Bandara Oita.
Baca juga: POPULER Internasional: Jadwal Sidang Pemakzulan Donald Trump | Jepang Mulai Vaksinasi Akhir Februari
Pada April 2020, Bandara Oita dipilih untuk pertama kalinya di Asia sebagai "pelabuhan antariksa" untuk situs peluncuran satelit.
Hisanobu Takayama (kelahiran dari Kota Bungo Ono, Prefektur Oita), yang berasal dari Mitsubishi Electric dan terlibat dalam pengembangan pesawat ruang angkasa domestik Kounotori" atau "Bangau" dan juga berperan penting dalam pemilihan ini, memberikan tiga alasan utama.
"Banyak kandidat lokasi sedang dipertimbangkan di Jepang, tapi menurut saya ukuran landasan pacu, akses ke daerah sekitarnya, dan karakteristik lokasi adalah faktor penentu," kata Hisanobu Takayama.
Pesawat yang digunakan untuk peluncuran diasumsikan berjenis jumbo jet Boeing 747, dan landasan pacu yang memadai sangat diperlukan untuk lepas landas dan mendarat.
Bandara Oita tidak biasa untuk bandara regional dan memiliki landasan pacu sepanjang 3.000 meter.
Kemudian jika kita berada di dekat area padat penduduk, risikonya tinggi jika terjadi kecelakaan.