TRIBUNNEWS.COM - Tiga film animasi ini rupanya telah dilarang ditonton oleh anak-anak, lantaran adanya kekhawatiran atas penggambaran stereotip rasial.
Tiga film tersebut adalah milik Disney, yakni Peter Pan, Dumbo, dan The Aristocats, juga satu film keluarga berjudul Swiss Family Robinson.
Yang pertama Peter Pan, diproduksi tahun 1953, kini dianggap terlalu ofensif bagi penontonnya.
Dikutip dari Daily Star, saat ini tersebut telah dihapus dari Disney.
Alasan utama pelarangannya adalah karena menampilkan suku asli Amerika yang disebut sebagai 'kulit merah'.
Film tahun 1970 berjudul The Aristocats juga bernasib sama.
Baca juga: Sinopsis Film The Last Stand, Aksi Arnold Schwarzenegger Buru Gembong Narkoba Paling Dicari
Film tersebut memiliki karakter kucing bernama Shun Gon (kor) yang memiliki mata sipit dan gigi menonjolnya, digambarkan sebagai karikatur orang Asia Timur.
Lalu, kartun tahun 1941 berjudul Dumbo, menceritakan tentang gajah terbang dalam dunia fantasi.
Film ini dituduh mengejek orang Afrika-Amerika yang diperbudak di perkebunan Selatan.
Pada satu titik selama selingan musik, menampakkan pekerja kulit hitam tak berwajah bekerja keras.
Dan lirik lagunya berbunyi, 'Ketika kami mendapatkan gaji kami, kami membuang semua uang kami'.
Baca juga: Jadwal Acara TV Selasa, 26 Januari 2021: Ikatan Cinta di RCTI, Drakor The Penthouse di Trans TV
Kemudian selanjutnya, bukan film animasi melainkan film bertema keluarga, berjudul Swiss Family Robinson.
Dibuat pada 1960, film keluarga ini telah dikritik karena bajak laut 'wajah kuning' dan 'wajah cokelat'.
Keempat film tersebut gagal dalam tinjauan 'penasihat konten' baru-baru ini dan membuat orang tua yang membayar layanan TV Disney sebesar £ 5,99 per bulan tercengang.
Salah satunya berkata, "Saya ingin menonton Peter Pan dengan putri saya, tetapi saya tidak dapat menemukannya di manapun."
"Kemudian saya menyadari mereka semua telah dihapus. Mengejutkan sekali."
Baca juga: Film Godzilla vs Kong Mulai Tayang 26 Maret 2021, Berikut Trailer dan Sinopsisnya
Disney telah meninjau kontennya untuk masalah seputar stereotip rasial.
Keputusan untuk melarang film tersebut dibuat oleh para ahli dari luar untuk menilai apakah konten tersebut 'mewakili penonton global'.
Sementara dikutip dari The Sun, Disney menerapkan grafik peringatan yang berjalan selama 12 detik di awal film-film tersebut.
Peringatan itu tak ditulis di deskripsi film.
Bunyinya, "Program ini mencakup penggambaran negatif dan / atau perlakuan buruk terhadap orang atau budaya."
“Stereotip ini dulu salah dan sekarang salah. Daripada menghapus konten ini, kami ingin mengetahui dampak bahayanya, belajar darinya, dan memicu percakapan untuk menciptakan masa depan yang lebih inklusif bersama.”
“Disney berkomitmen untuk membuat cerita dengan tema yang inspiratif dan aspiratif yang mencerminkan keragaman pengalaman manusia di seluruh dunia.”
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)