TRIBUNNEWS.COM , JAKARTA - Indonesia lewat KBRI Berlin menggagas strategi uji cocok rasa kopi Jerman dan kopi Indonesia pada Rabu, 27 Januari 2021.
Dubes RI Jerman, Arif Havas Oegroseno mengatakan Jerman merupakan pasar terbesar produk kopi di Uni Eropa dengan nilai mencapai sekitar USD 7,7 milyar.
Ia berujar uji cocok rasa kopi Jerman dan kopi Indonesia bertujuan supaya kopi Indonesia yang akan diekspor ke Jerman sesuai dengan selera masyarakat Jerman pada umumnya.
“Karena rasa adalah selera pribadi,” kata Dubes RI pada acara Coffee Tasting Kopi Populer di Pasar Jerman pada Rabu (27/1/2021).
Baca juga: Jerman Janjikan Kerja Sama Erat dengan Menteri Luar Negeri AS yang Baru
Indonesia merupakan produsen kopi terbesar keempat di dunia.
Namun sayangnya, ekspor kopi Indonesia ke Jerman belum maksimal.
Saat ini Indonesia masih berada di urutan kesembilan pengekspor kopi ke Jerman.
Eksportir terbesar adalah Brazil dan disusul Vietnam di tempat kedua.
Dubes Oegroseno menceritakan bahwa strategi uji cocok rasa kopi ini diawali dengan mengirimkan 24 sampel kopi yang paling laku di pasaran Jerman ke Indonesia.
Sampel tersebut kemudian diteliti kandungan, aroma dan cita rasanya.
Baca juga: Sempat Kehilangan Mesin Kopi, Pemilik Kafe Ini Temukan Barang Miliknya Dijual di Facebook
Dalam hal ini, Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan 5758 Coffee Lab (PT Belajar Kopi Bersama).
Dari sini Coffee Lab akan membuat Katalog Rasa masing-masing sampel kopi.
Kemudian akan dicarikan kopi di Indonesia yang memiliki karakter yang serupa dengan katalog rasa dari sampel kopi yang sudah diteliti.
“Kita ingin mengisi gap yang terlalu besar antara potensi produksi kopi Indonesia dan potensi pasar kopi di Jerman ini,” kata Dubes RI.