TRIBUNNEWS.COM - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45 Donald Trump merasa lebih bahagia, sejak meninggalkan Gedung Putih.
Menurut mantan ahli strategi kampanye Trump Jason Miller dalam wawancara dengan Sunday Times di Inggris, Trump lebih bahagia dibanding sebelumnya setelah tidak menggunakan media sosial.
Setelah berkali-kali mengunggah cuitan yang berisi klaim tak berdasar terkait Pilpres AS yang dicurangi, Covid-19 hingga kasus pengepungan Capitol AS pada Rabu (6/1/2021), akun Twitter, Facebook dan media sosial milik Trump ditangguhkan.
"Dia mengatakan bahwa tidak menggunakan media sosial dan tidak menjadi subjek ruang gaung kebencian, sebenarnya bagus," kata Miller, dilansir Tribunnews dari NY Post.
Baca juga: Perusuh Capitol Pojokkan Donald Trump, Tuduh Mantan Presiden Ajak Mereka Menyerang
Baca juga: 5 Pertanyaan Kunci tentang Sidang Pemakzulan Donald Trump
Miller menambahkan, pernyataan Trump ini juga didukung oleh Melania.
"Dia menagtakan menyukainya, dia jauh lebih bahagia dan menikmati (waktu) untuk dirinya sendiri," tambah Miller.
Menurut Miller, Trump juga diuntungkan karena tidak lagi berada di bawah tekanan jabatan tertinggi.
Sejak Trump meninggalkan Gedung Putih, ini adalah "pertama kalinya dalam beberapa tahun saya melihat Trump benar-benar santai," kata Miller kepada surat kabar itu.
"Hanya 45 orang lainnya dalam sejarah AS yang pernah mengalami bagaimana rasanya memiliki dunia di pundak mereka," tuturnya.
Sementara itu, Trump berbagi "beberapa momen yang kebersamaan" dengan keluarganya saat dia meninggalkan Washington, DC, menuju resor Mar-a-Lago di Florida.
Baca juga: YouTube Perpanjang Blokir Channel Trump, Monetisasi Akun Giuliani Juga Dihentikan Sementara
Baca juga: DPR AS Kirim Tuntutan Pemakzulan Donald Trump ke Senat
Akun Twitter Ditangguhkan
Twitter Inc. AS mengumumkan pada tanggal 8 Januari waktu AS atau 9 Januari 2021 WIB bahwa mereka telah secara permanen menangguhkan akun twitter milik Trump.
Setelah melihat lebih dekat postingan terbaru Trump, Twitter mengatakan bahwa dia berisiko mengalami kekerasan lebih lanjut.
Sebelumnya, pada tanggal 6 Januari, Twitter mengatakan telah terjadi pelanggaran serius terhadap postingan presiden tersebut atas situasi di mana pendukung Trump masuk ke parlemen federal AS dan menduduki Capitol sehingga ada yang meninggal.
Baca juga: POPULER INTERNASIONAL: Sosok Pendukung Donald Trump yang Tewas Tertembak | Profil Elon Musk
Twitter mengumumkan penangguhan dan menyatakan bahwa akan menangguhkan akunnya selamanya jika ada pelanggaran lebih lanjut.
Twitter mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa postingan Trump kepada pendukung pada tanggal 8 Januari dapat mendorong aktivitas kriminal seperti yang terjadi di Capitol.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Richard Susilo)