TRIBUNNEWS.COM - Chief Executive Officer Marriott International Arne Sorenson meninggal dunia karena mengidap kanker pankreas pada Senin (15/2/2021).
Pada Selasa (16/2/2021) perusahaan mengumumkan, Sorenson menghembuskan napas terakhirnya di usia 62 tahun.
Mengutip Reuters, Sorenson merupakan anggota non-keluarga yang memimpin jaringan hotel Marriot.
Awal bulan ini dia mengundurkan diri dari jabatannya untuk mengobati kanker pankreas yang didiagnosis pada 2019 lalu.
Setelah kepergian Sorenson, Marriott akan menunjuk CEO baru dalam dua pekan ke depan.
Baca juga: Sebelum Meninggal Dunia, Irfan Sembiring Sempat Unggah Rencana Kolaborasinya dengan Makki Parikesit
Baca juga: Bupati Paser, Yusriansyah Syarkawi Meninggal Dunia, Ini Kiprah dan Profilnya Semasa Hidup
Menjabat Sejak 2012
Arne Sorenson menjabat sebagai CEO pada Maret 2012 lalu.
Dia memimpin akuisisi Starwood Hotels and Resorts senilai 13 miliar dolar Amerika pada 2016.
Langkah penting tersebut menjadikan Marriott sebagai jaringan hotel terbesar di dunia dengan kapasitas lebih dari 1 juta kamar.
Executive Chairman JW Marriott, Jr dalam sebuah pernyataan memuji kemampuan Sorenson.
"Dia memiliki kemampuan luar biasa untuk mengantisipasi kemana arah industri perhotelan dan memposisikan Marriott untuk pertumbuhan," katanya.
Baca juga: Pengakuan Anak yang Bunuh Ibu Kandung: Korban Meninggal setelah Gali Lubang Lalu Ditarik Sosok Gaib
Selama masa jabatan Sorenson, saham perusahaan telah melonjak 242 persen.
Meski selama setahun terakhir saham Marriot dilaporkan turun 15 persen karena krisis virus corona yang membuat perjalanan hampir terhenti.
Selama ketidakhadirannya, Stephanie Linnartz, presiden grup, operasi konsumen, mengawasi divisi penginapan perusahaan.
Sementara Tony Capuano, presiden grup untuk pengembangan global, bertanggung jawab atas bisnis penginapan AS d an Kanada.
"Mengingat kepemimpinan keluarga Marriott dan Arne, bangku eksekutif di Marriott bisa dibilang yang terkuat di industri dan akan memiliki pengetahuan dan kepemimpinan untuk menjalankan cara Marriott," kata analis Macquarie Research, Chad Beynon
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)