TRIBUNNEWS.COM - Presiden Argentina Alberto Fernandez mengecam skandal vaksin Covid-19 Menteri Kesehatan (Menkes) Gines Gonzales Garcia yang "tak termaafkan".
Pada Jumat (19/2/2021), Garcia lantas mengundurkan diri dari kursi Menteri Kesehatan Argentina.
Mengutip Al Jazeera, laporan yang beredar menyatakan bahwa Garcia membantu orang-orang terdekatnya untuk menerima vaksin Covid-19 tanpa mengantri.
"Gines adalah orang yang hebat dan saya menyukainya. Tetapi apa yang dia lakukan tidak bisa dimaafkan," kata Presiden Fernandez dalam sebuah wawancara dengan harian Pagina 12 yang diterbitkan pada Minggu (21/2/2021).
Baca juga: Buntut Skandal Vaksin Covid-19, Menteri Kesehatan Argentina Mengundurkan Diri
Baca juga: Ibu Hamil Boleh Divaksin Covid-19? Begini Kata Kemenkes RI
"Politik itu etis, kita harus mengakhir jenis praktik ini," tegas Fernandez.
Presiden Fernandez dilaporkan meminta Garcia untuk mundur setelah skandal itu pecah.
"Menanggapi permintaan Anda, saya menyampaikan pengunduran diri saya dari jabatan Menteri Kesehatan," tulis Garcia dalam surat yang ditujukan kepada Fernandez yang dibagikan di media sosial.
Baca juga: Survei: Hampir 21 Persen Masyarakat Menganggap Covid-19 itu Hoaks, 32,1 Persen Tak Bersedia Divaksin
Digantikan Wakil Menteri
Garcia telah digantikan oleh Carla Vizzotti, salah satu Wakil Menterinya yang telah mengamankan pasokan vaksin Sputnik V Rusia.
Argentina, yang telah melaporkan hampir dua juta kasus Covid-19 dan lebih dari 51.000 kematian terkait virus corona, memulai program vaksinasi pada bulan Desember.
Negara itu memberikan prioritas pertama kepada petugas kesehatan dan vaksinasi untuk orang yang berusia di atas 70 dimulai minggu lalu di provinsi Buenos Aires.
Media lokal melaporkan kantor kejaksaan telah membuka penyelidikan atas skandal vaksin.
Menyoal skandal vaksin Garcia, pada Minggu (21/2/2021), Vizzotti bersikeras bahwa "sama sekali tidak ada program imunisasi VIP".
Dia mengatakan kepada Radio 10 bahwa skandal itu melibatkan "sejumlah kecil orang" dan bahwa tidak ada kebijakan "reservasi vaksin".
Dia menambahkan bahwa ke depan, negara akan menerapkan rencana untuk memantau vaksinasi.
Baca juga: Alasan Tak Mau Divaksin, Tidak Halal Hingga Vaksinasi Harus Membayar
Menteri di Peru juga Mengundurkan Diri
Menteri Kesehatan dan Luar Negeri Peru mengundurkan diri bulan ini setelah muncul laporan bahwa ratusan pejabat pemerintah, termasuk mantan Presiden Martin Vizcarra, menerima suntikan sebelum vaksin tersedia secara luas.
Presiden sementara Peru Francisco Sagasti mengatakan, pekan lalu bahwa 487 pejabat memanfaatkan jabatan mereka untuk diam-diam menerima suntikan awal.
Koresponden Al Jazeera Daniel Schweimler melaporkan dari Buenos Aires pada Sabtu (20/2/2021) mengatakan, Presiden Peru dan Argentina berharap bisa mendapatkan skandal di belakang mereka dan membangun kembali kepercayaan warga.
"Saya pikir apa yang paling beresonansi dengan populasi adalah vaksinasi," katanya.
"Sungguh, begitulah cara mereka berbicara dengan rakyat mereka: dapatkan vaksinasi dan diluncurkan secepat mungkin," tambahnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)