News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Myanmar

RI Minta Myanmar Buka Pintu bagi ASEAN untuk Bantu Penyelesaian Konflik

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pengunjuk rasa berlari selama demonstrasi menentang kudeta militer di Yangon pada 1 Maret 2021.

Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia lewat Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi meminta Myanmar membuka pintu bagi ASEAN untuk membahas dan mencari penyelesaian terkait konflik yang tengah terjadi.

Pada pertemuan informal Menlu Se-ASEAN, Selasa, Retno menegaskan bahwa keinginan dan niat baik ASEAN untuk membantu tidak akan dapat dijalankan jika Myanmar tidak membuka pintu bagi ASEAN.

“It takes two to tango,” kata Retno di konferensi pers yang digelar usai pertemuan informal Menlu Se-ASEAN secara virtual, Selasa (2/3/2021).

Baca juga: Jelang Para Menlu ASEAN Bertemu, Demonstran Anti Kudeta di Myanmar Kembali Gelar Aksi

Menlu Retno menekankan bahwa keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Myanmar adalah prioritas nomor satu.

Oleh karena itu, Indonesia mendesak security forces Myanmar untuk menahan diri dan tidak menggunakan kekuatan dan kekerasan.

Indonesia juga menekankan pentingnya akses kemanusiaan bagi semua orang yang memerlukan, termasuk para tahanan politik.

“Dalam sejarahnya, saya sampaikan ASEAN selalu mengutamakan dialog dalam menyelesaikan masalah. Kebiasaan dialog ini telah berkontribusi bagi keberlangsungan hidup ASEAN selama lebih dari 50 tahun,” kata Retno.

Indonesia mendesak agar semua pihak terkait untuk memulai dialog dan komunikasi dan Kondisi yang kondusif bagi komunikasi dan dialog harus segera diciptakan, termasuk melepaskan tahanan politik.

Menlu Retno menegaskan komunikasi dan dialog internal antara sesama pemangku kepentingan di Myanmar selalu menjadi pilihan terbaik.

Baca juga: Hari Ini Pertemuan Virtual Menlu Se-ASEAN dengan Militer Myanmar Digelar

“Indonesia yakin bahwa ASEAN juga siap untuk memfasilitasi dialog tersebut jika diminta,” ujarnya.

Indonesia juga menekankan bahwa semua negara anggota ASEAN memiliki kewajiban untuk menjaga perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan di kawasan.

Namun Menlu Retno tegaskan bahwa pilihan tersebut ada di tangan masing-masing negara anggota ASEAN dan ada di tangan ASEAN sebagai sebuah keluarga.

“Dan saat ini, di dalam pertemuan saya juga menyampaikan, merupakan waktu yang tepat bagi ASEAN untuk menunjukkan ke rakyat ASEAN dan dunia makna dari mekanisme ASEAN, makna dari sentralitas ASEAN,” tegasnya.

Retno mengatakan bahwa Indonesia yakin bahwa ASEAN akan dapat memainkan peran di dalam membantu keperluan kemanusiaan.

“ASEAN telah memiliki ASEAN Ad-Hoc Task Force for Rakhine State yang dapat diperkuat untuk menjalankan misi ini. Saya juga sampaikan, Sekjen ASEAN juga dapat menjajaki kerja sama kemanusiaan terkait kerja sama vaksin,” ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini