TRIBUNNEWS.COM - Kelompok Houthi mengklaim telah menembakkan rudal ke fasilitas minyak milik Saudi Aramco yang terletak di Laut Merah, Jeddah pada Kamis (4/3/2021).
Serangan ini merupakan serangkaian peluncuran rudal dan drone lintas batas terbaru yang diakui oleh kelompok yang berbasis di Yaman terhadap Kerajaan Arab Saudi.
Namun, belum ada konfirmasi yang disampaikan oleh perusahaan minyak tersebut maupun otoritas Kerajaan Arab Saudi.
Mengutip Al Jazeera, Juru bicara Houthi, Yahya Saree di Twitter mengklaim, pemberontak menghantam fasilitas Aramco di Jeddah dengan rudal Quds-2 pada Kamis dini hari (4/3/2021).
Baca juga: Kirim Surat Resmi, Arab Saudi Mohon DK PBB Hentikan Serangan Kelompok Houthi
Baca juga: Amerika Segera Hapus Kelompok Perlawanan Houthi Yaman dari Daftar Teroris
Serangan tersebut diklaim sebagai pembalasan atas kampanye militer enam tahun yang dipimpin oleh Arab Saudi di Yaman.
Dia mengunggah gambar satelit online/daring yang cocok dengan Pabrik Massal Jeddah Utara Aramco, tempat produk minyak disimpan di tangki.
Terjemahan: Rudal tersebut telah menargetkan Saudi Aramco di Jeddah saat fajar dengan rudal jelajah Quds-2, dan serangan itu akurat berkat Tuhan. Penargetan ini dilakukan sebagai respons alami dan sah untuk kelanjutan pengepungan dan agresi brutal terhadap orang-orang terkasih kita.
Baca juga: Putra Mahkota Saudi: Aramco Akan Jual Lebih Banyak Lagi Saham Beberapa Tahun ke Depan
Serangan Serupa Tahun Lalu
Houthi mengklaim mereka menghantam fasilitas yang sama November 2020.
Pimpinan koalisi Saudi mengakui, serangan tersebut memicu kebakaran di pabrik.
Saudi Aramco merupakan fasilitas produksi dan ekspor minyak yang sebagian besar berada di Provinsi Timur Arab Saudi.
Lokasi tersebut memiliki luas lebih dari 1.000 kilometer dari Jeddah.
Menyoal serangan ini pun, pihak Aramco tidak segera menanggapi permintaan komentar yang diminta Reuters.
Houthi yang berpihak pada Iran telah kerap menyerang fasilitas Aramco beberapa waktu lalu.
Baca juga: Mulai 1 Mei 2020, Saudi Aramco Kirim 8,5 Juta Barel Minyak Per Hari ke Pasaran
Baca juga: Ditinggal Saudi Aramco, Pertamina Cari Mitra Baru untuk Garap Proyek Kilang Cilacap
Dekat dengan Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah
Pabrik yang berfungsi sebagai fasilitas penyimpanan sementara untuk bensin, solar dan petrokimia lainnya sebelum didistribusikan, terletak tepat di tenggara Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah.
Bandara tersebut merupakan bandara utama bagi peziarah Muslim menuju ke Mekah.
Penerbangan yang datang ke bandara dialihkan atau terbang berputar-putar pada Kamis pagi tanpa penjelasan, menurut data pelacakan dari situs web FlightRadar24.com.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)