Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, KHARTOUM - Sudan telah menerima batch pertama dari 800.000 dosis vaksin virus corona (Covid-19) AstraZeneca pada hari Rabu kemarin melalui inisiatif COVAX.
Pengiriman yang dilakukan oleh Serum Institute di India ini merupakan bagian dari 3,4 juta dosis yang diterima Sudan dari COVAX.
Vaksin itu kemudian dikirim ke ibu kota Khartoum melalui koordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF.
Dikutip dari laman Africa News, Jumat (5/3/2021), Sudan adalah negara pertama di kawasan Afrika Utara yang menerima vaksin Covid-19 melalui inisiatif tersebut.
Menteri Kesehatan Sudan Omar Ahmed al-Najib mengatakan bahwa kampanye vaksinasi negara itu akan segera dimulai dan memprioritaskan tenaga kesehatan (nakes) dan para orang tua.
Baca juga: Ratusan Tentara PBB di Sudan Selatan Disuntik Vaksin Covid-19 Palsu Berisi Air
Baca juga: Enam Bulan Hilang, Sekeluarga Asal Sudan Ditemukan Tewas di Tengah Gurun Libya
"Jumlah (vaksin) yang didapat saat ini akan cukup untuk sebagian besar mereka yang bekerja di bidang kesehatan. Karena mereka lebih rentan tertular (mereka akan mendapat vaksin dulu), demi menawarkan pelayanan kesehatan yang aman bagi masyarakat," kata Ahmed al-Najib.
Ia juga menegaskan bahwa vaksinasi akan tersedia bagi seluruh warga Sudan.
Dirinya optimistis akan ada banyak vaksin yang tiba di negara itu.
"Warga negara kita, vaksin akan gratis untuk semua warga negara. Lebih banyak pengiriman akan datang secara berurutan, Insya Allah," jelas Ahmed al-Najib.
Sudan masuk dalam lebih dari 90 negara yang akan menerima vaksin secara gratis melalui inisiatif COVAX.
Negara berpenduduk sekitar 43 juta orang ini telah melaporkan lebih dari 28.500 kasus infeksi Covid-19, termasuk 1.895 kematian.
90 negara lainnya dan delapan wilayah telah setuju untuk membayar vaksin mereka.