News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Myanmar

Diduga Disiksa, Pejabat dari Partai ‘Aung Suu Kyi’ Tewas dalam Tahanan Polisi di Myanmar

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para migran Myanmar memegang potret Aung San Suu Kyi saat mereka mengambil bagian dalam demonstrasi di luar kedutaan Myanmar di Bangkok, Thailand pada 1 Februari 2021, setelah militer Myanmar menahan pemimpin de facto negara itu Aung San Suu Kyi dan presiden negara itu dalam sebuah kudeta.

TRIBUNNEWS.COM, YANGON - Seorang pejabat dari Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Myamnar yang dipimpin Aung San Suu Kyi meninggal dalam tahanan semalam.

Khin Maung Latt (58 tahun) adalah ketua NLD di Yangon, kota terbesar di Myanmar.

Seperti dilansir Reuters, Senin (8/3/2021), elite NLD menduga rekannya itu tewas setelah mendapat siksaaan dalam tahanan polisi yang melakukan tindakan keras terhadap demonstran anti-junta.

Khin Maung Latt  ditahan di kantor polisi di distrik Pabedan, Yangon, daerah di mana Khin Maung Latt ditangkap pada hari Sabtu (6/3/2021),

Seorang perwira di kantor polisi di distrik Pabedan, Yangon, menolak untuk berkomentar.

Baca juga: Australia Hentikan Kerjasama Pertahanan dengan Myanmar

Seorang juru bicara tentara Myanmar belum memberikan keterangan terkait peristiwa tersebut.

Lebih dari 1.700 orang telah ditahan di Myanmar sejak kudeta 1 Februari, termasuk pemimpin terpilih Suu Kyi dan puluhan anggota NLD lainnya, kata sebuah kelompok advokasi.

Asosiasi Bantuan hukum untuk Tahanan Politik (AAPP) juga mengatakan lebih dari 50 demonstran telah terbunuh akibat tindakan brutal pasukan keamanan menembaki demonstran.

Menurut wakilnya, foto-foto dari rumah sakit militer tempat menunjukkan Khin Maung Latt meninggal dengan memiliki luka-luka di bagian belakang kepala dan memar di punggungnya.

"Dokter mengatakan itu bukan penyebab kematian," kata Khin San Myint kepada wartawan.

 "Mereka mengatakan itu karena kondisi jantung," katanya.

Seorang pekerja amal yang telah melihat mayat Khin Maung Latt memberikan kesaksian ada memar di kepala dan dada dan jahitan di sisi kepala. Dia menolak disebutkan namanya.

Reuters tidak dapat menghubungi dokter atau pihak rumah sakit untuk berkomentar menhenai hal ini.

Ba Myo Thein, seorang anggota NLD dari majelis tinggi parlemen, yang dibubarkan setelah kudeta, mengatakan laporan memar di kepala dan tubuh Khin Maung Latt menimbulkan kecurigaan bahwa ia telah dilecehkan.

"Tampaknya dia ditangkap pada malam hari dan disiksa dengan keji," katanya kepada Reuters.

"Ini benar-benar tidak dapat diterima," tegasnya.  

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini