Virus corona baru bermutasi yang menyebar ke luar negeri seperti dari Inggris dan Brasil.
Virus mutan pertama dikonfirmasi masuk di Jepang pada 25 Desember tahun lalu.
Terdeteksi pada lima orang yang meninggalkan Inggris dan tiba di Bandara Haneda dan Bandara Kansai.
Keesokan harinya, pada 26 Desember, virus mutan tersebut pertama kali dikonfirmasi di Tokyo, kecuali di karantina bandara.
Pada tanggal 6 Januari 2021 terdeteksi di Prefektur Hyogo. Lalu tanggal 18 Januari di Prefektur Shizuoka dan di Prefektur Saitama terdeteksi tanggal 28 Januari 2021.
Untuk pertama kalinya, virus mutan dikonfirmasi di luar karantina bandara.
Saat ini, beberapa orang tidak memiliki riwayat tinggal di luar negeri, yang disebut infeksi yang didapat dari komunitas.
Pada bulan Februari, wilayah tersebut semakin meluas:
- Prefektur Kanagawa terdeteksi pada tanggal 4 Februari
- Tanggal 9 Februari, Prefektur Fukushima, Prefektur Tochigi, Prefektur Gunma, Prefektur Ibaraki, Prefektur Niigata, Prefektur Nagano
- Prefektur Yamanashi dan Shiga terdeteksi pada tanggal 12 Februari
- Prefektur Kyoto dan Kagoshima pada tanggal 16 Februari
- Prefektur Okayama pada tanggal 18 Februari
- Di Prefektur Osaka pada tanggal 22 Februari
Deteksi virus mutan dilaporkan untuk pertama kalinya.
Di beberapa daerah, seperti tempat kerja dan pembibitan, klaster akibat virus mutan diduga telah terjadi.
Bahkan di bulan Maret:
- Di Prefektur Chiba dan Gifu pada tanggal 3 Maret 2021
- Virus mutan dikonfirmasi untuk pertama kalinya di Prefektur Ishikawa pada tanggal 5 Maret, dan setelah itu juga dikonfirmasi di Prefektur Hiroshima.
Hingga tanggal 9 Maret, sebanyak 21 prefektur telah ditemukan virus mutan selain karantina bandara.
Baca juga: Pimpinan Komisi IX DPR: Banyak Anggota Dewan dan Beberapa Menteri Ingin Vaksin Nusantara
Baca juga: Pemagang WNI Langsung Meninggal Setelah Sepedanya Ditrabrak Truk Sopir Wanita Jepang