News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bosnia Minta Bantuan Jerman Untuk Dapatkan Vaksin COVAX

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebuah kotak karton vaksin Covishield yang dikembangkan oleh Serum Institute of India (SII) yang berbasis di Pune diturunkan di bandara Mumbai pada tanggal 24 Februari 2021, sebagai bagian dari skema Covax, yang bertujuan untuk mendapatkan dan mendistribusikan inokulasi secara adil di antara semua negara.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, SARAJEVO - Bosnia dan Herzegovina menghubungi Jerman pada hari Selasa kemarin untuk meminta bantuan dalam mempercepat pengiriman vaksin virus corona (Covid-19) melalui skema COVAX.

Negara itu menyampaikan sikap frustrasinya terhadap program yang dikelola oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ini.

Baca juga: Republik Moldova Jadi Negara Pertama di Kawasan Eropa yang Terima Vaksin COVAX

Dikutip dari laman VOA, Rabu (10/3/2021), pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers bersama yang diadakan di Berlin dengan Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Mass.

Menteri Luar Negeri Bosnia, Bisera Turkovic mengatakan negaranya telah membayar untuk rencana berbagi vaksin global melalui skema COVAX ini, namun hingga saat ini belum ada tanda dilakukannya pengiriman vaksin di bawah program tersebut.

"Warga kami, memang sangat, sangat kecewa, dan itulah mengapa saya meminta Menteri Maas hari ini untuk membantu kami menjadi penengah dengan Komisi Eropa untuk menyelesaikan masalah ini," kata Turkovic.

Baca juga: Fiji Jadi Negara Pasifik Pertama yang Terima Vaksin Covid-19 Via COVAX

Maas mengatakan COVAX telah dijadwalkan untuk mengirimkan vaksin ke 140 negara pada akhir Mei mendatang, termasuk pengiriman ke Bosnia yang dijadwalkan menerima 130.000 dosis vaksin.

Ia pun dapat memahami bahwa jadwal pengiriman COVAX dianggap tidak cukup cepat bagi negara-negara yang kini sedang cemas menunggu kedatangan mereka.

Selain itu ia menyebut bahwa ada negara-negara yang juga menawarkan vaksin, namun meminta imbalan 'perilaku politik yang baik'.

Kendati demikian, Maas tidak menyebutkan nama negara tertentu.

Bosnia yang terbagi secara etnis telah meluncurkan program inokulasi parsial pada bulan lalu, setelah Republik Serbia yang otonom menerima 5.000 vaksin Sputnik V buatan Rusia pada batch pertama.

Tenaga kesehatan di negara tetangga, yakni Serbia pun diundang untuk mendapatkan inokulasi.

Pekan lalu, Serbia juga menyumbangkan 10.000 dosis vaksin AstraZeneca ke wilayah lainnya di Bosnia, federasi yang didominasi oleh Bosnia dan Kroasia.

Federasi Bosnia-Kroasia sejauh ini mengandalkan bagiannya dari 2,1 juta vaksin yang dipesan melalui COVAX dan Uni Eropa (UE).

Sementara itu, Bosnia melaporkan terjadinya lonjakan kematian akibat Covid-19.

Pada hari Selasa kemarin, tercatat kematian warganya mencapai 48 orang, angka ini menambah total kasus kematian akibat Covid-19 di negara berpenduduk 3,5 juta itu menjadi lebih dari 5.000 kematian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini