News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Penanganan Covid-19 di Brasil Kacau, Presiden Sempat Remehkan Virus Corona

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Brasil, Jair Bolsonaro.

"(Kritik Lula) tidak benar. Dia sekarang memulai kampanyenya, tetapi tidak ada hal baik untuk ditampilkan."

"Kampanye mereka hanya untuk mengkritik, berbohong dan mempromosikan disinformasi," kata Bolsonaro kepada CNN Brasil.

Bolsonaro menambahkan bahwa hukuman korupsi terhadap Lula belum dibatalkan hakim agung di Mahkamah Agung, yang berarti pencalonannya di pemilu 2022 belum terjamin

Namun, ada tanda-tanda bahwa pesan Lula tentang pandemi telah mengguncang Bolsonaro.

Beberapa jam setelah kritik Lula, Bolsonaro dan orang-orangnya muncul menggunakan masker di acara resmi di Brasilia.

Memakai masker merupakan hal yang langka dilakukan Bolsonaro.

"Kami tak kenal lelah sejak saat pertama memerangi pandemi," katanya, seraya mengatakan bahwa Brasil akan memiliki 400 juta dosis vaksin pada akhir tahun ini.

Baca juga: Vaksin Sinovac Tak Ampuh Melawan Varian Covid-19 Asal Brasil

Baca juga: Ilmuwan: Brasil Adalah Laboratorium Bagi Virus Corona untuk Berkembang Biak dan Bermutasi

Presiden Brasil Jair Bolsonaro berbicara selama sanksi undang-undang yang mengizinkan negara bagian, kota, dan sektor swasta untuk membeli vaksin melawan COVID-19, di Istana Planalto di Brasilia, pada 10 Maret 2021. Hingga saat ini, dengan lebih dari 260.000 kematian virus corona, hanya Pemerintah federal yang diberi wewenang untuk membeli vaksin. (EVARISTO SA / AFP)

Tokoh Politik Brasil yang Kontroversial

Luiz Inacio Lula da Silva merupakan tokoh politik yang kontroversial di Brasil.

Dia dijatuhi hukuman total 26 tahun penjara atas tuduhan korupsi berkaitan dengan perusahaan minyak negara, Petrobras.

Dia menghabiskan lebih dari 18 bulan penjara, sebelum dibebaskan pada 2019 sambil menunggu banding.

Lula menyebut dirinya korban "kebohongan peradilan terbesar dalam 500 tahun."

Pria 75 tahun ini mengklaim tuduhan korupsi dibuat untuk menyingkirkannya dari pemilihan presiden 2018, sehingga Bolsonaro bisa menang.

Hukuman Lula dibatalkan pada Senin oleh Hakim Pengadilan Federal Brasil, Luiz Edson Fachin, sehingga hak politiknya kembali.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini