TRIBUNNEWS.COM - Wakil Presiden Tanzania Samia Suluhu Hassan dilantik menggantikan Presiden John Magufuli pada Jumat (19/3/2021).
Dilansir Tribunnews dari Al Jazeera, Hassan diangkat menjadi presiden baru Tanzania setelah John Magufuli meninggal dunia karena penyakit jantung pada Rabu (17/3/2021).
"Saya, Samia Suluhu Hassan, berjanji untuk jujur dan mematuhi serta melindungi konstitusi Tanzania," kata Hassan pada upacara pelantikan di Ibu Kota Dar es Salaam.
Samia Suluhu Hassan tercatat sebagai wanita pertama yang menjabat sebagai Presiden Tanzania.
Dalam pidato pertamanya sebagai presiden, Samia Suluhu Hassan mengumumkan 21 hari berkabung untuk Magufuli dan hari libur nasional pada 22 Maret dan 25 Maret 2021, hari mendiang presiden akan dimakamkan.
Baca juga: Presiden Tanzania yang Tidak Percaya Covid-19 dan Sains Baru Saja Meninggal
Baca juga: Presiden Tanzania John Magufuli Meninggal di Usia 61 tahun, Punya Julukan Bulldozer
Samia Suluhu Hassan yang terlihat mengenakan setelah hitam dan kerudung merah menuturkan bahwa saat ini bukan waktunya untuk saling menuding.
"(Ini) saatnya bergandengan tangan dan bergerak maju untuk membangun Tanzania yang dicita-citakan oleh Presiden Magufuli," katanya.
"Ini bukan hari yang baik bagi saya untuk berbicara dengan Anda karena saya memiliki luka di hati saya," kata Hassan.
"Hari ini saya telah mengambil sumpah yang berbeda dari yang telah saya ambil dalam karir saya," ucapnya.
"Hari ini saya mengambil sumpah jabatan tertinggi dalam suasana berkabung," tambahnya setelah dilantik pada pukul 10.00 waktu setempat.
Baca juga: Tak Aku Ada Covid-19 dan Tolak Vaksinasi, Tanzania Dianggap Buta Sains
Profil Singkat
Samia Suluhu Hassan lahir pada 27 Januari 1960.
Hassan merupakan politikus dari Tanzania dan Presiden keenam Tanzania.
Menggantikan pendahulunya, John Magufuli yang meninggal karena penyakit jantung, Samia Suluhu Hassan menjabat sebagai Presiden Tanzania terhitung sejak 19 Maret 2021.
Dilansir dari Wikipedia, Hassan dikenal sebagai anggota partai berkuasa Chama Cha Mapinduzi (CCM).
Samia Suluhu Hassan adalah wanita pertama yang memegang posisi itu dan presiden wanita kedua dalam Komunitas Afrika Timur.
Berasal dari Zanzibar, Hassan menjabat sebagai menteri di daerah semi-otonom selama pemerintahan Presiden Amani Karume.
Samia Suluhu Hassan menjabat sebagai Anggota Parlemen untuk daerah pemilihan Makunduchi dari 2010 hingga 2015.
Hassan juga Menteri Negara di Kantor Wakil Presiden untuk Urusan Persatuan dari 2010 hingga 2015.
Pada 2014, dia terpilih sebagai Wakil Ketua Majelis Konstituante bertugas menyusun konstitusi baru negara.
Samia Suluhu Hassan menjadi Wakil Presiden wanita pertama Tanzania setelah pemilihan umum 2015.
Hassan dan Magufuli terpilih kembali untuk masa jabatan kedua pada 2020.
Baca juga: Penyakit Misterius Landa Tanzania, Penderita Muntah Darah Lalu Meninggal
Riwayat Pendidikan, Awal Karir hingga Kehidupan Pribadi Samia Suluhu Hassan
Samia Suluhu Hassan menyelesaikan pendidikan menengahnya pada 1977 dan mulai bekerja.
Selanjutnya, dia mengikuti sejumlah kursus singkat secara paruh waktu.
Pada 1986, Hassan lulus dari Institute of Development Management (sekarang Mzumbe University) dengan gelar diploma lanjutan dalam administrasi publik.
Antara 1992 dan 1994, Hassan kuliah di Universitas Manchester dan lulus dengan diploma pascasarjana di bidang ekonomi.
Pada 2015, Hassan memperoleh gelar MSc dalam Pengembangan Ekonomi Komunitas melalui program bersama antara Universitas Terbuka Tanzania dan Universitas Southern New Hampshire.
Setelah pendidikan sekolah menengah, dia dipekerjakan oleh Kementerian Perencanaan dan Pembangunan sebagai juru tulis.
Lalu, setelah lulus dengan gelar administrasi publiknya, dia dipekerjakan pada proyek yang didanai oleh Program Pangan Dunia.
Pada 1978, Hassan menikah dengan Hafidh Ameir, yang saat ini adalah pensiunan petugas pertanian.
Samia Suluhu Hassan dan sang suami dikaruniai empat anak.
Putrinya Mwanu Hafidh Ameir (lahir 1982), anak kedua pasangan itu, adalah anggota kursi khusus Dewan Perwakilan Zanzibar.
Baca juga: Puluhan Orang di Tanzania Derita Penyakit Misterius, Beberapa Meninggal setelah Alami Muntah Darah
Gaya Kepemimpinan Hassan Kontras dengan Magufuli
Masih dilansir dari Al Jazeera, gaya kepemimpinannya dipandang sebagai potensi kontras dari Magufuli.
Magufuli bahkan memiliki julukan Bulldozer, sebab dikenal sebagai populis yang kurang ajar.
Magufuli sangat tegas dan bertekad dalam kebijakan yang menuai kritik karena intoleransinya terhadap perbedaan pendapat.
Magufuli dikenal seorang skeptis Covid-19 dan sangat vokal yang mendesak orang Tanzania untuk menghindari penggunaan masker dan mengecam vaksin sebagai konspirasi Barat, membuat frustrasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Orang-orang menunggu untuk melihat bagaimana dia akan menangani Covid-19 dan apakah dia akan mengubah kebijakan yang telah diterapkan oleh Magufuli," lapor Catherine Soi dari Al Jazeera.
Sumpah dan pelantikan Hassan meredakan ketakutan oposisi akan kekosongan konstitusional.
"Wakil Presiden harus segera dilantik," kata pemimpin oposisi Zitto Kabwe kepada Reuters melalui telepon dari Dar es Salaam pada Kamis, sehari sebelum Hassan dilantik.
"Konstitusi tidak mengizinkan kekosongan. Saya khawatir jika hari berlalu dan dia tak dilantik," ucapnya.
Baca juga: Jodoh Lintas Benua, Wanita Taiwan Dipersunting Pria Tanzania, Kini Punya 2 Anak
Magufuli Absen Sejak 27 Februari 2021
John Magufuli dikabarkan absen dari hadapan publik sejak 27 Februari 2021.
Dua minggu tak terlihat, ketidakhadiran Magufuli telah memicu spekulasi tentang kesehatannya dan memantik desas-desus bahwa dia telah tertular Covid-19.
Namun, para pejabat membantah dia sakit.
Menurut konstitusi Tanzania, wakil presiden menjalani sisa masa jabatan presiden yang meninggal saat menjabat.
Magufuli, yang terpilih pertama kali pada 2015, mendapatkan masa jabatan lima tahun kedua dalam jajak pendapat pada Oktober tahun lalu.
Konstitusi juga menyatakan bahwa setelah berkonsultasi dengan partainya, presiden baru akan mengusulkan seorang wakil, pilihannya akan dikonfirmasi oleh suara tidak kurang dari 50 persen dari Majelis Nasional.
Berita lain terkait Tanzania
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)