TRIBUNNEWS.COM - Proses pengadilan Derek Chauvin, mantan polisi yang merenggut nyawa seorang pria kulit hitam, George Floyd. tahun lalu dilanjutkan.
George Floyd dinyatakan meninggal setelah Chauvin menekan lututnya ke leher Floyd selama sekitar sembilan menit.
Saat itu, Floyd diborgol dan memohon karena dia tidak bisa bernapas.
Derek Chauvin didakwa dengan pembunuhan tingkat dua dan tiga serta pembunuhan tingkat dua dalam kematian Floyd pada 25 Mei 2020.
Baca juga: Kasus George Floyd: Hakim Batalkan Dakwaan Pembunuhan Tingkat 3 terhadap Derek Chauvin
Baca juga: Disebut Bayar Jaminan 14,7 M, Derek Chauvin, Tersangka Atas Kematian George Floyd Bebas Bersyarat
Melansir Al Jazeera, video yang dilihat secara luas itu memicu protes jalanan di Minneapolis, beberapa di antaranya berisi kekerasan, yang menyebar ke seluruh AS dan dunia.
Untuk pengadilan Chauvin, sekira 15 juri telah ditetapkan dan argumen pembukaan akan dimulai pada 29 Maret 2021 mendatang.
Pemilihan juri terakhir pada Selasa (23/3/2021) menandai proses yang memakan waktu lebih dari dua minggu dan dipersulit oleh perhatian dunia atas kematian Floyd.
Baca juga: Derek Chauvin Tetap Dapat Uang Pensiun Rp 14 Miliar Walau Dinyatakan atas Pembunuhan George Floyd
100 Calon Juri Diseleksi
Pengacara dan hakim menyeleksi lebih dari 100 calon juri, kebanyakan menolak karena mereka mengakui pandangan yang kuat tentang pertemuan yang terekam dalam video.
Panel yang terdiri dari 15 juri tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok.
Dua belas akan berunding, dengan dua alternatif.
Hakim Wilayah Hennepin, Peter Cahill, mengatakan dia akan memaafkan juri tambahan ketika pernyataan pembukaan dimulai pada Senin, jika 14 lainnya masih bisa menjabat.
Juri terakhir yang dipilih adalah seorang akuntan yang sudah menikah.
Dia awalnya membentuk opini yang agak negatif tentang Chauvin, dengan mengatakan sepertinya durasi penahanannyya pada Floyd lebih lama dari yang seharusnya.
Namun, dia mengatakan bisa mengesampingkan itu dan menimbang kasus berdasarkan bukti.
Baca juga: Mirip Kasus George Floyd, Seorang Pria Tewas Setelah Polisi Diduga Tindih Lehernya Selama 5 Menit
Kematian Floyd Picu Diskusi Rasisme
Juri tersebut menambahkan, kematian Floyd memicu diskusi tentang rasisme di tempat kerja.
Dia memutuskan untuk mendidik dirinya sendiri dengan membaca buku tentang subjek tersebut.
Juri tersebut menambahkan dirinya memiliki rasa hormat yang sehat terhadap polisi dan memandang Black Lives Matter agak menguntungkan.
Baca juga: Mantan Polisi Derek Chauvin Jalani Sidang, Jaminan Ditetapkan US$ 1,25 Juta
Beberapa Juri Diberhentikan
Beberapa calon juri lainnya dikabarkan diberhentikan pada hari sebelumnya,
Satu di antaranya termasuk mantan supir truk yang menyerukan gerakan untuk mencabut "kegilaan" polisi dan mengatakan dia kemungkinan akan mempercayai petugas polisi daripada warga.
Juri lainnya yang dipecat, termasuk seorang wanita yang mengatakan dia mengkhawatirkan keselamatannya jika dipilih untuk panel.
Lalu, juri lain yang juga diberhentikan yakni seorang pria yang mengatakan dia tidak bisa tidak memihak.
Pembela sering menyerang orang-orang yang mengatakan kepada pengadilan bahwa mereka sudah memiliki perasaan yang kuat tentang kesalahan Chauvin.
Jaksa penuntut sering menggunakan tantangan yang diberikan terhadap calon anggota juri yang tidak hanya mendukung polisi, tetapi mengatakan mereka akan mendukung kesaksian mereka daripada orang lain.
Mereka juga berusaha memblokir calon juri yang kritis atau ragu tentang gerakan Black Lives Matter.
Dengan 15 juri yang duduk di persidangan, kedua belah pihak sekarang bersiap untuk argumen pembukaan pada Senin.
Baca juga: Ceraikan Derek Chauvin, Kellie Chauvin Tak Akan Tuntut Bantuan Finansial Apapun
Identitas Juri Belum Dirilis secara Rinci
Dari 14 juri pertama yang duduk, delapan berkulit putih, empat berkulit hitam dan dua multiras, menurut pengadilan.
Sembilan adalah wanita, lima adalah pria, dan usia mereka berkisar dari 20-an hingga 60-an.
Ras dan usia juri ke-15 tidak segera dirilis oleh pengadilan.
Baca juga: George Floyd dan Polisi Derek Chauvin yang Membunuhnya Ternyata 17 Tahun Kerja Bersama Jadi Satpam
Berita lain terkait Kematian George Floyd
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)