TRIBUNNEWS.COM, WARSAW - Dunia akan kembali normal pada akhir 2022 berkat vaksin COVID-19.
Demikian kata Miliarder Dunia, Bill Gates dalam wawancara untuk surat kabar Polandia Gazeta Wyborcza dan siaran televisi TVN24.
"Ini adalah tragedi yang luar biasa," kata salah satu pendiri Microsoft tentang pandemi tersebut, menambahkan bahwa satu-satunya kabar baik adalah akses ke vaksin.
"Pada akhir 2022 pada dasarnya kita harus benar-benar kembali normal," kata Gates dikutip dari Kontan.co.id, Kamis (25/3/2021).
Baca juga: Per 25 Maret Tercatat 125.279 Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia
Melalui filantropis Bill dan Melinda Gates Foundation berkomitmen menggelontorkan setidaknya US$ 1,75 miliar untuk menangani pandemi COVID-19.
Itu termasuk dukungan untuk beberapa pembuat vaksin, diagnostik, dan perawatan potensial.
Fasilitas COVAX, yang didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI), bertujuan untuk mengamankan 2 miliar dosis vaksin untuk negara-negara berpenghasilan rendah pada akhir tahun 2021.
Prediksi sebelumnya
Bill Gates pernah memprediksi bahwa pandemi mematikan akan terjadi.
Ramalan ini ia sampaikan beberapa tahun sebelum munculnya virus corona (Covid-19) yang akhirnya menghancurkan ekonomi global.
Sekarang, ia kembali menyerukan akan munculnya ancaman bioterorisme dan perubahan iklim pasca pandemi.
Dikutip dari laman CNBC, Sabtu (13/2/2021), muncul dalam kanal YouTube Derek Muller Veritasium pada pekan lalu, ia pun ditanya tentang masalah kemanusiaan yang akan terjadi selanjutnya.
"Salah satunya adalah perubahan iklim. Setiap tahun itu akan menimbulkan jumlah kematian yang lebih besar dibandingkan yang kita alami selama pandemi ini," kata Gates.
Selain perubahan iklim, pendiri Microsoft ini juga menyebut adanya ancaman dari pihak yang ingin menyebabkan kehancuran melalui metode rekayasa virus (bioterorisme).
Baca juga: Bos Microsoft Bill Gates Yakin Kondisi Normal Baru Bisa Terjadi 2022 Mendatang
"Terkait pandemi, sesuatu yang tidak suka dibicarakan banyak orang yakni bioterorisme, bahwa seseorang yang ingin menyebabkan kerusakan dapat merekayasa virus. Itu berarti kemungkinan ini lebih dari sekadar virus yang disebabkan secara alami, epidemi seperti saat ini," tegas Gates.
Perlu diketahui, beberapa tahun sebelum Covid-19 menghantam dunia, Gates memperingatkan bahwa pemerintah banyak negara termasuk AS tidak siap menghadapi pandemi.
"Dunia secara keseluruhan tidak memiliki kesiapan untuk menghadapi epidemi. Jika ini dua kali lebih menular, kita akan menghadapi banyak masalah, akan ada peluang nyata (kemunculan virus) dalam beberapa dekade mendatang yang jauh lebih menular daripada ini, lalu apa yang bisa menghentikan kemunculan beberapa bentuk SARS ini?," papar Gates.
Dalam TED Talk 2015 bertajuk 'Wabah berikutnya? Kami belum siap', Gates mengatakan virus menular adalah risiko yang memiliki kemungkinan lebih besar akan dihadapi umat manusia dibandingkan perang nuklir.
Dalam wawancaranya dengan Muller, Gates mengatakan akan ada lebih banyak pandemi.
Namun ke depannya, kata dia, pemerintah dapat meningkatkan kesiapan mereka untuk mencoba mengurangi jumlah korban jiwa.
Sumber: Kontan.co.id/Tribunnews.com