Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, SUDAN - Sebanyak 132.000 dosis vaksin virus corona (Covid-19) AstraZeneca telah tiba di Bandara Internasional Juba, Sudan Selatan.
Ini adalah batch pertama dari beberapa pengiriman vaksin ke negara itu yang dijadwalkan tiba dalam beberapa bulan mendatang melalui dukungan Fasilitas COVAX.
Fasilitas COVAX merupakan kemitraan global yang terdiri dari Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI), Gavi, Aliansi Vaksin, UNICEF, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang dibentuk untuk memastikan semua negara dapat mengakses vaksin secara adil.
Dikutip dari laman resmi UNICEF, Jumat (26/3/2021), pengiriman vaksin pertama yang didukung skema COVAX ini akan menargetkan kelompok tenaga kesehatan serta kelompok yang berusia 65 tahun ke atas atau lanjut usia (lansia) sebagai prioritas.
Hal itu karena dua kelompok ini memiliki risiko tinggi terinfeksi Covid-19.
Seperti yang disampaikan Menteri Kesehatan Sudan Selatan Elizabeth Achuei.
Baca juga: Saat Stok Global Kian Menipis, Irak Akhirnya Terima 336.000 Dosis Vaksin COVAX
"Vaksin Covid-19 akan membantu kami melindungi populasi dari infeksi virus ini dan bersiap untuk kembali ke kehidupan normal.
Kami berterima kasih kepada semua mitra atas dukungannya dalam memfasilitasi kedatangan vaksin ini di negara kami," kata Achuei.
Bersamaan dengan pengiriman vaksin COVAX hari ini, 132.500 jarum suntik dan 1.325 kotak pengaman untuk pembuangan jarum suntik pun telah tiba.
Melalui Fasilitas COVAX, 732.000 dosis vaksin diharapkan akan didistribusikan ke Sudan Selatan dalam enam bulan pertama tahun 2021.
"Hari ini adalah hari bersejarah bagi Sudan Selatan dan perjuangannya dalam melawan Covid-19.
Baca juga: Palestina Perluas Kampanye Vaksin Setelah Terima Dosis COVAX dari PBB
Pengiriman ini adalah bukti kemitraan global yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk memastikan setiap negara memiliki akses ke vaksin.
Vaksin ini aman, efektif, dan akan menjadi alat utama dalam memerangi virus ini," tegas Achuei.
Perlu diketahui, kampanye vaksinasi di Sudan Selatan akan segera dimulai.
Rencana untuk melaksanakan program vaksinasi di 80 negara pun sedang dimatangkan.
Tenaga kesehatan pun sedang dilatih agar bisa melakukan pelayanan vaksinasi, sebelum memulai program ini.
Selama beberapa bulan ke depan hingga akhir 2022, Sudan Selatan berencana untuk melakukan vaksinasi terhadap 40 persen populasinya, seperti yang diatur dalam Rencana Penyebaran dan Vaksinasi Nasional Covid-19.
Perwakilan UNICEF Sudan Selatan, Hamida Lasseko mengatakan bahwa kehadiran vaksin merupakan langkah awal menuju kehidupan normal.
Ini merupakan langkah penting bagi orang dewasa, termasuk anak-anak dan masa depan mereka.
"Karena kami tahu, anak-anak yang paling terdampak oleh semua kebijakan pembatasan Covid-19. Kami senang kerja keras selama beberapa minggu terakhir ini telah membuahkan hasil dan kami tidak akan beristirahat sampai vaksin diberikan kepada mereka yang paling membutuhkan di seluruh negeri," kata Lasseko.
Seseorang yang divaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca memerlukan dua dosis untuk memastikan respons imun yang optimal terhadap virus corona.
Vaksinasi Covid-19 di Sudan Selatan akan diberikan secara sukarela dan gratis.
Semua orang yang menerima vaksin akan diminta untuk menandatangani surat persetujuan terlebih dahulu sebelum divaksinasi.