Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menteri Kesehatan Jepang Norihisa Tamura meminta maaf kepada masyarakat atas kelakuan 23 staf Kementerian Kesehatan yang makan bersama di restoran luar.
"Tidak bisa terbayangkan oleh saya. Jangan mentang-mentang karena karyawan Kementerian Kesehatan bisa seenaknya saja makan ramai-ramai di luar," tegas Menteri Norihisa Tamura, Selasa (30/3/2021).
Menteri Tamura minta maaf sedalamnya kepada masyarakat atas kelakuan para stafnya tersebut.
"Kalau sudah begini kan nanti pada bilang ke saya, mana tanggung jawab mu, mundur dong dari jabatan menteri, kan kita semua yang susah jadinya," kata dia.
Oleh karena itu Menteri Tamura berencana untuk mem-PHK para karyawannya tersebut, memberikan sanksi keras kepada mereka agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
"Maaf telah mengkhianati kredibilitas saya saat meminta masyarakat untuk membatasi hidup mereka. Saya akan mempertimbangkan membuang mereka yang terkait itu secepat mungkin," kata dia.
Sebelumnya sebanyak 23 tiga karyawan Biro Kesehatan dan Kesejahteraan Jepang yang bertanggung jawab atas asuransi perawatan jangka panjang di Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan, berpartisipasi dalam pesta perpisahan yang diadakan di sebuah restoran di Tokyo pada tanggal 24 Maret.
Beberapa karyawan tetap tinggal di toko tersebut sampai sekitar tengah malam.
"Sementara Pemerintah Metropolitan Tokyo meminta jam kerja yang dipersingkat, banyak orang yang makan dan minum bahkan hingga tengah malam, yang merupakan masalah besar. Sebagai Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan, sekali lagi saya minta maaf karena tidak bisa memberikan bimbingan yang memadai kepada staf saya," kata Menteri Tamura dengan nada penyesalan.
Ketua Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato mengomentari, "Ketika saya mendengar ceritanya, saya memiliki perasaan yang kuat tentang apa yang saya lakukan, jujur saja."
"Tolonglah jangan melebihi 4 orang saat makan malam bersama. Saat ini menjadi musim untuk upacara wisuda, upacara masuk sekolah, pesta selamat datang dan perpisahan, tapi mohon jangan makan malam untuk banyak orang."
"Sangat disayangkan sekali kasus seperti itu dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan, yang justru paling meminta masyarakat untuk tindakan antisipasi terhadap penyakit menular," kata Kato.
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan tak disangka adanya penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com