TRIBUNNEWS.COM - Rusia pada Rabu (31/3/2021) mengumumkan telah mendaftarkan vaksin Covid-19 untuk hewan pertama di dunia.
Dilansir Forbes, terobosan ini membuka jalan untuk membantu mencegah munculnya mutasi berbahaya dari hewan.
Sekaligus bisa mendukung industri yang digerakkan oleh hewan, salah satunya peternakan cerpelai untuk diambil bulunya yang hancur karena pandemi.
Wakil Kepala Pengawas Pertanian Rusia (Rosselkhoznadzor), Konstantin Savenkov mengatakan vaksin Carnivak-Cov telah terdaftar saat ini.
Vaksin itu telah menjalani pengujian selama berbulan-bulan pada berbagai jenis hewan, termasuk anjing, kucing, cerpelai, dan rubah.
Baca juga: 5 Poin Inti Laporan WHO Terkait Asal Usul Covid-19 di Wuhan: Kemungkinan Besar Berasal dari Hewan
Baca juga: Rose Blackpink Ungkap Kisah di Balik Adopsi Hank, Hewan Peliharaannya
Semua hewan yang diuji mengembangkan antibodi terhadap Covid-19.
"Semua hewan uji yang divaksinasi mengembangkan antibodi terhadap virus corona dalam 100 persen kasus," kata Savenkov.
"Ini adalah produk pertama dan satu-satunya di dunia untuk mencegah Covid-19 pada hewan," lanjutnya, dikutip dari France24.
Lebih lajut, antibodi itu bertahan setidaknya selama enam bulan.
Rosselkhoznadzor mengatakan pengembangan vaksin ini akan membantu mencegah mutasi pada hewan, mengutip keputusan Denmark untuk memusnahkan 15 juta cerpelai tahun lalu karena mutasi virus corona.
Savenkov mengatakan produksi massal vaksin tersebut dapat dimulai paling cepat April.
Dia menambahkan bahwa perusahaan dari beberapa negara seperti Kanada, AS, Singapura, dan Polandia menyatakan minatnya pada vaksin ini.
Sejumlah satwa seperti cerpelai, anjing, kucing, gorila, dan harimau diketahui telah terinfeksi Covid-19.
Namun diyakini hewan tidak memainkan peran penting dalam penyebaran penyakit di antara manusia dan risikonya cenderung rendah.