TRIBUNNEWS.COM - Dua pilot tewas dalam kecelakaan pesawat setelah atraksi pengumuman jenis kelamin bayi berujung petaka.
Dilansir Mirror, insiden itu terjadi di atas Laut Karibia di Laguna Nichupte di lepas pantai Kota Cancun di tenggara Meksiko pada 30 Maret 2021.
Menurut outlet berita lokal Milenio, pasangan suami istri beserta tamu mereka, sedang merayakan pesta pengungkapan jenis kelamin bayi.
Semua orang menonton atraksi pesawat dari atas perahu.
Terdengar sorak-sorai saat pesawat melakukan trik tepat di atas kepala mereka.
Baca juga: Teror Penembakan di California Tewaskan 4 Orang Termasuk Anak-anak, Insiden Ketiga dalam Tiga Minggu
Baca juga: Militer Myanmar Telah Bunuh Lebih dari 500 Orang dalam 2 Bulan, Apa Peran Komunitas Internasional?
Kerumunan terdengar berteriak "itu perempuan" berulang kali sambil menunjuk ke arah pesawat.
Pesawat kecil itu terbang dengan tanda di belakangnya yang mengungkapkan bahwa bayi berjenis kelamin perempuan.
Satu orang terdengar bercanda berkata, "Semuanya baik-baik saja selama tidak menabrak kita".
Suasana berubah dalam hitungan detik saat penonton memperhatikan bahwa pesawat menuju langsung ke air.
Pesawat yang disewa dari perusahaan bernama Xomex itu tiba-tiba jatuh ke laut dan menghilang di bawah ombak.
Kameraman bereaksi terhadap kecelakaan itu, mengatakan "pasti ini tidak mungkin terjadi" sementara yang lain terdengar berteriak.
Sejumlah media lokal memberikan laporan berbeda tentang jumlah orang di dalam pesawat jenis Cessna itu.
Disebutkan, awak pesawat terdiri antara dua dan empat orang.
Menurut outlet berita Meksiko Debate, angkatan laut datang membantu mereka yang terlibat dalam kecelakaan itu.
Mereka mengevakuasi pilot dan co-pilot dari air.
Baca juga: Junta Militer Myanmar Umumkan Gencatan Senjata tapi Tidak untuk Demonstran Anti Kudeta
Baca juga: Badan Kesehatan di Amerika Jelaskan Mengapa Beberapa Orang Terinfeksi Covid-19 meski Sudah Divaksin
Satu meninggal selama penyelamatan dan yang lainnya dinyatakan meninggal saat menerima pertolongan pertama di daratan.
Badan penerbangan sipil federal telah memulai penyelidikannya atas apa yang menyebabkan kecelakaan itu.
Insiden ini bukanlah satu-satu insiden yang terjadi saat pesta pengungkapan gender.
Awal tahun ini, seorang pria tewas saat pesta baby shower setelah sebuah meriam yang dilaporkan meledak menyemprotkan pecahan peluru.
Teman dan kerabat yang patah hati sejak itu memberikan penghormatan kepada Evan Silva (26), yang alami luka fatal setelah ledakan di sebuah rumah di Michigan, AS.
Korban dikatakan berdiri di dekat tempat sumbu meriam dinyalakan selama pesta.
Penyelidik mengatakan, bagaimanapun, bahwa perayaan itu berakhir seketika ketika meriam, yang dimaksudkan untuk menandakan kedatangan baru anak itu, malah meledak ke kerumunan.
Silva dilaporkan meninggal ketika pecahan peluru menghantam dadanya.
Penyelidik mengatakan, pria itu, yang merupakan teman keluarga, bukanlah orang yang menyalakan sumbu.
Juru bicara Kepolisian Negara Bagian Michigan, Letnan Liz Rich berkata: "Ledakan itu mirip dengan meriam sinyal."
Baca juga: BioNTech-Pfizer Klaim Vaksinnya 100 Persen Efektif Cegah Covid-19 untuk Anak Usia 12-15 Tahun
Baca juga: Fakta Gadis Berusia 24 Tahun di Amerika Serikat yang Enggan Mencukur Janggut Meski Dilecehkan
"Pemilik rumah melaporkan meriam itu menembakkan peluru beberapa kali."
"Jika tidak ada pemeriksaan rutin pada perangkat seperti ini, material yang dituang dapat hilang."
"Bahan cor meledak dan mengirimkan proyektil ke segala arah."
Kasus Serupa Lainnya: Calon Ayah Tewas Gegara Alat Pengungkap Gender Bayi Meledak, Rakit Sendiri untuk Meriahkan Pesta
Christopher Pekny asal New York, AS tewas setelah sebuah alat yang dia rakit untuk acara pengungkapan gender bayinya meledak.
Pesta pengungkapan gender merupakan acara untuk mengungkapkan jenis kelamin bayi yang akan segera lahir.
Sebagai calon bapak, Pekny (28) merakit alat khusus untuk memeriahkan momen itu.
Sayangnya, saat sedang merakit, alat tersebut meledak pada Minggu (21/2/2021).
Polisi mengatakan, ledakan itu menewaskan Pekny dan melukai adiknya, Michael Pekny (27).
Dilansir BBC, polisi belum merinci perangkat apa yang menyebabkan ledakan mematikan itu.
Baca juga: 2 Bulan setelah Umumkan Jadi Transgender, Elliot Page Dikabarkan akan Bercerai dengan Emma Portner
Baca juga: Pelecehan Tak Kenal Gender, Pria Pun Jadi Korban Aksi Begal Payudara
Departemen kepolisian negara bagian New York dan unit penjinak bomnya sedang menyelidiki insiden tersebut.
Seorang juru bicara polisi mengatakan kepada New York Times, alat itu terdiri dari semacam pipa.
Namun jubir tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Kakak Pekny, Peter Pekny Jr mengatakan bahwa insiden yang menimpa adiknya adalah "kecelakaan paling aneh yang pernah saya bayangkan".
Peter Pekny tidak tahu apa yang memicu ledakan tersebut.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie/Ika Nur Cahyani)