TRIBUNNEWS.COM - Foto-foto pemilik truk konstruksi penyebab kecelakaan kereta di Taiwan, Lee Yi-hsiang sedang melihat korban dievakuasi membuat geram publik.
Foto-foto itu menunjukkan tersangka utama kecelakaan maut tersebut hanya melihat korban berusaha menyelamatkan diri dari dalam terowongan.
Dilansir The Straits Times, Lee rupanya tahu bahwa saat kejadian salah satu truk konstruksinya menyebabkan tragedi tersebut.
Pada akhir pekan ini, korban kecelakaan Taroko Express 408 di Hualien mengunggah foto Lee berdiri di dekat kereta yang kecelakaan itu.
Baca juga: Pemilik Truk yang Sebabkan Kecelakaan Kereta di Taiwan Menangis saat Sampaikan Permintaan Maafnya
Baca juga: 36 Tewas dan Lebih dari 72 Orang Terjebak dalam Kecelakaan Kereta di Taiwan, Gara-gara Truk
Mirisnya, Lee nampak hanya melihat disaat korban serta petugas pemadam kebakaran berusaha mengevakuasi.
Foto-foto tersebut memicu kemarahan dari keluarga korban dan publik.
Diketahui Lee telah ditangkap dan diadili di Pengadilan Distrik Hualien setelah hakim pada Minggu mengabulkan banding terhadap jaminan NT $ 500.000 dan menganggap insiden itu sebagai risiko pekerjaan.
Pengadilan memutuskan dia ditahan selama dua bulan karena pihak berwenang juga akan menyita asetnya.
Lee Berkali-kali Terlibat Hukum
Ternyata insiden kereta ini bukan kali pertama Lee terjerat masalah hukum.
Pada 2019 lalu, Lee yang merupakan pemilik perusahaan konstruksi ditunjuk sebagai direktur konstruksi Six-year Railway Safety Improvement Project di lokasi yang terletak hanya 20 meter di atas tempat kecelakaan kereta api terjadi.
Selain sebagai pengelola lokasi, dia juga merupakan pemilik salah satu kontraktor yang terlibat dalam proyek tersebut, dimana sebenarnya ini merupakan pelanggaran di Taiwan.
Administrasi Kereta Api Taiwan (TRA), yang menugaskan proyek tersebut, melewatkan fakta bahwa Lee memegang dua posisi dan salah satunya melanggar hukum.
Six-year Railway Safety Improvement Project merupakan proyek untuk mencegah bebatuan di pegunungan jatuh ke rel kereta api.
Lebih lanjut pada 2015 silam, Lee didakwa melakukan korupsi setelah pihak berwenang menemukan foto palsu proyek dermaga jembatan yang ia tangani.
Dia telah menginstruksikan seorang karyawan untuk mengedit foto tersebut untuk menunjukkan kemajuan proyek padahal sebenarnya belum selesai.
Kepada media Apple Daily, korban selamat di Taroko Express 408 mengirim foto Lee saat kejadian.
Foto-foto itu menunjukkan Lee berdiri beberapa meter di atas bukit, menatap kereta, dengan pria berkemeja biru berdiri di sampingnya.
Rekaman dashcam ambulans yang diparkir di depan lokasi konstruksi juga menunjukkan Lee berjalan-jalan sambil menggunakan teleponnya.
Lee terlihat mengobrol dan berbagi makanan dengan sesama pekerja konstruksi, sementara pemadam dan paramedis sibuk.
Gambar-gambar tersebut bertentangan dengan klaim Lee sebagai satu-satunya orang di lokasi tersebut pada Jumat pagi.
"Saya pergi untuk memeriksa konstruksi sendirian," katanya kepada polisi pada Jumat (2/4/2021).
Insinyur kontrol kualitas di lokasi itu, Su Chih-wu mengatakan pekerja harusnya tidak berada di lokasi tersebut pada Jumat karena merupakan hari pertama libur panjang akhir pekan.
"Penuntut sekarang memiliki bukti bahwa Lee Yi-hsiang tidak sendirian (di lokasi konstruksi) ketika kecelakaan itu terjadi. Tapi kami masih mencoba untuk menentukan siapa pria berpakaian biru ini," kata kepala jaksa penuntut Yu Hsiu-duan.
Baca juga: Taiwan Sebut Batch Pertama Vaksin COVAX akan Tiba Minggu
Baca juga: Jepang Perkenalkan Wahana Baru Kereta Gantung di Yokohama Sepanjang 600 Meter
50 orang tewas dalam kecelakaan kereta ekspress yang berisi hampir 500 orang pada Jumat lalu.
Truk milik Lee meluncur di jalan miring dari lokasi pembangunan ke rel di luar terowongan.
Petugas mencurigai rem truk tidak dipasang dengan benar.
Kecelakaan itu terjadi di dekat Tebing Qingshui, daerah yang diapit bukit-bukit tinggi.
Diketahui banyak kecelakaan telah terjadi di jalan raya yang berkelok-kelok di daerah tersebut selama bertahun-tahun.
Media lokal pada hari Senin melaporkan bahwa pejabat tinggi Taiwan, termasuk Presiden Tsai Ing-wen akan menyumbangkan gaji satu bulan untuk para korban kecelakaan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)