Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Menteri Pertama Irlandia Utara Arlene Foster dan Wakil Menteri Pertama Michelle O'Neill telah mengeluarkan pernyataan bersama yang mengungkapkan duka cita mereka setelah mendengar kabar kematian Pangeran Philip.
Dikutip dari laman The Guardian, Jumat (9/4/2021), Foster mengaku sedih mengetahui bahwa Duke of Edinburgh itu telah menghembuskan nafas terakhir.
"Saya sangat sedih mendengar berita kematian Yang Mulia Duke of Edinburgh. Ini adalah kesedihan yang saya tahu akan dirasakan oleh banyak orang di Irlandia Utara dan seluruh dunia," kata Foster, dalam pernyataan resminya.
Baca juga: Pangeran Philip Meninggal Dunia di Usia 99 Tahun, Ini Catatan Medisnya Satu Dekade Terakhir
Ia menyebut Pangeran Philip sebagai sosok bangsawan yang dihormati secara luas karena pengabdiannya yang aktif dan berdedikasi kepada negara, serta atas dukungan setianya kepada Ratu Elizabeth II selama masa pemerintahannya.
"Ia memiliki minat yang besar terhadap Irlandia Utara dan saya memiliki hak istimewa untuk bertemu dengannya dalam beberapa dari sekian banyak kunjungannya ke sini," jelas Foster.
Menurut Foster, Pangeran Philip memberikan dampak yang sangat dalam dan positif pada ribuan anak muda di Irlandia Utara.
"Mereka menemukan tujuan, semangat, dan tempat mereka di dunia melalui partisipasi dalam ajang Duke of Edinburgh Awards," tegas Foster.
Baca juga: Pangeran Philip Wafat di Usia 99 Tahun, Pasangan Penguasa Inggris Terlama dalam Sejarah
Program inspiratif ini hanya satu dari banyak organisasi amal dan sukarela yang melibatkan Pangeran Philip hingga akhirnya ia pensiun dari tugas layanan publiknya pada usia 96 tahun.
"Saya menyampaikan simpati dan belasungkawa saya yang terdalam kepada Yang Mulia Ratu dan kepada anggota keluarga lainnya di Kerajaan Inggris pada saat yang memilukan ini," pungkas Foster.
Begitu pula Wakil Menteri Pertama Michelle O'Neill yang menyampaikan duka cita mendalamnya.
"Saya ingin menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada Ratu Elizabeth II dan keluarganya atas kematian suaminya, Pangeran Philip," kata O'Neill.
Selama dua dekade terakhir, kata dia, ada intervensi yang signifikan dilakukan oleh keluarga Kerajaan Inggris untuk membantu dibangunnya hubungan antara Inggris dan Irlandia.
"Kontribusi bagi kemajuan perdamaian dan rekonsiliasi ini sepatutnya diakui," jelas O'Neill.