TRIBUNNEWS.COM - Ibu Kota India New Delhi mengumumkan pemberlakuan jam malam secara penuh mulai Senin (19/4/2021).
Kebijakan ini dikeluarkan bersamaan saat India melaporkan rekor peningkatan infeksi virus corona lebih dari 273.000 kasus.
Dilansir Al Jazeera, rumah sakit di seluruh negeri berjuang dengan kekurangan tempat tidur rumah sakit dan pasokan oksigen.
Berdasarkan data yang dihimpun pada Senin (19/4/2021), kematian akibat COVID-19 di India naik dengan rekor 1.619 menjadi total 178.769.
Baca juga: Gara-gara Lonjakan Covid-19 Peran India Kini Bergeser Dari Pengekspor Menjadi Importir Vaksin Massal
Baca juga: 196 Ahli Waris Tenaga Kesehatan yang Tangani Covid-19 Telah Terima Santunan Kematian
India memiliki jumlah kematian tertinggi keempat setelah Amerika Serikat, Brasil, dan Meksiko.
Beban kasus virus corona secara keseluruhan di India sekarang melewati 15 juta, kedua setelah AS secara global.
Baca juga: Tokyo Jepang Pertimbangkan Keluarkan Deklarasi Darurat Covid-19 Minggu Depan
Baca juga: Mutasi Ganda Varian Covid-19 di India Mengkhawatirkan Dunia
Lockdown di Delhi
Kepala Menteri negara bagian Delhi Arvind Kejriwal menegaskan New Delhi berada di bawah isolasi ketat selama enam hari.
Ia menambahkan sistem perawatan kesehatan berada pada titik puncak karena memburuknya wabah COVID-19.
"Jika kita tidak memberlakukan lockdown sekarang, kita akan melihat bencana yang lebih besar. Mulai malam ini akan dilakukan lockdown hingga Senin depan," kata Kejriwal.
"Saya tidak mengatakan bahwa sistem telah runtuh, tetapi telah mencapai batasnya," katanya, seraya menambahkan bahwa tindakan keras diperlukan untuk "mencegah runtuhnya sistem kesehatan".
Baca juga: Alasan Tak Terima Tes Swab, Rizieq: Ponpes Sedang Lockdown
Baca juga: Prancis Perpanjang Lockdown Nasional Selama 4 Pekan dan akan Menutup Sekolah Mulai 3 April
Beberapa asosiasi pasar utama di kota, yang termasuk di antara negara yang paling terpukul, telah mengumumkan bahwa mereka akan menutup pasar mereka hingga 25 April.
Menurut Kementerian Kesehatan India, Delhi melaporkan 25.462 kasus dan 161 kematian dalam 24 jam terakhir.
Kejriwal juga mengatakan ibu kota juga menghadapi kekurangan akut tempat tidur rumah sakit dan obat-obatan utama seperti remdesivir anti virus.
"Kasus-kasus meningkat sangat cepat, hanya tersisa 100 tempat tidur," kata Kejriwal pada Minggu (18/4/2021) dalam sebuah pernyataan video.
Ia menambahkan bahwa tempat tidur tambahan akan dipasang di beberapa sekolah dan kompleks olahraga.
Kejriwal kemudian mengunggah cuitan di Twitter yang menyebut bahwa ada "kekurangan oksigen akut", menambahkan dengan huruf kapital bahwa "oksigen telah menjadi keadaan darurat" di megalopolis.
Media sosial India dibanjiri oleh orang-orang yang mengeluh tentang kurangnya tempat tidur, tabung oksigen dan obat-obatan, dan kelompok warga yang menyebarkan nomor saluran bantuan dan dukungan sukarela.
Berita lain terkait India
Berita lain terkait Covid-19
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)