Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah telah memutuskan untuk mengeluarkan deklarasi darurat (PSBB) berdasarkan Undang-Undang Tindakan Khusus Virus Corona ke empat prefektur yakni Tokyo, Osaka, Hyogo, dan Kyoto.
Markas penanggulangan pandemi corona akan dibuka pada tanggal 23 April siang untuk membuat keputusan.
"Saya telah membahas langkah-langkah di kediaman resmi dengan menteri terkait seperti Menteri Kesehatan, Perburuhan dan Kesejahteraan Norihisa Tamura dan Menteri Revitalisasi Ekonomi Yasutoshi Nishimura. Saya ingin bekerja dengan pemerintah daerah untuk meneliti isinya dan buat keputusan pada akhir minggu ini mengenai deklarasi darurat," papar PM Yoshihide Suga, Rabu (21/4/2021).
Sebagai langkah baru, Prefektur Osaka sedang mempertimbangkan rencana untuk meminta restoran mengambil cuti libur, dengan kebijakan meminta fasilitas komersial besar dan fasilitas hiburan juga mengambil cuti.
Baca juga: Gubernur Ehime Jepang Menangis Terharu Saat Kotanya Dilewati Estafet Obor Olimpiade
Jangka waktu tersebut disesuaikan sekitar dua minggu dari tanggal 26 April hingga 9 Mei.
Deklarasi darurat tersebut akan diumumkan untuk ketiga kalinya setelah April tahun lalu dan Januari 2021.
Deklarasi untuk ketiga kalinya, tindakan yang lebih kuat Pemerintah telah menerapkan "langkah-langkah prioritas seperti pencegahan penyebaran" ke 10 prefektur, yang merupakan tahap sebelum deklarasi.
Namun kali ini PSBB yang yang dikeluarkan yang punya dasar hukum kuat termasuk melakukan denda bagi pelanggarnya.
Jumlah orang terinfeksi virus corona yang baru dilaporkan di Jepang pada tanggal 21 melebihi 5.000 untuk pertama kalinya dalam waktu sekitar 3 bulan, mencapai 5.292.
Prefektur Osaka mencatat rekor tertinggi 1.242 orang per hari, dan Prefektur Hyogo juga mencatat rekor tertinggi sebanyak 563 orang.
Baca juga: Asosiasi Pusat Perbelanjaan Jepang Tolak Libur Selama Deklarasi Darurat Minggu Depan
Jumlah orang terinfeksi di Tokyo adalah 843, jumlah tertinggi setelah pembatalan keadaan darurat kedua.
Pemerintah Metropolitan Tokyo meminta pemerintah mengeluarkan deklarasi pada malam kemarin.
Ada rencana untuk membuat fasilitas hiburan dan fasilitas komersial besar tunduk pada permintaan cuti.
Untuk sekolah metropolitan, kami mempertimbangkan untuk membatalkan kegiatan klub dan pergi ke sekolah secara terdistribusi.
Prefektur Osaka sedang mempertimbangkan untuk meminta penutupan restoran selain fasilitas komersial besar.
(1) Tutup penuh
(2) Tutup pada hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional, tidak menyediakan minuman keras dengan membuka sampai jam 8 malam pada hari kerja
(3) Menghindari penyediaan minuman keras dengan membuka sampai jam 8 malam
Baca juga: Pengadilan Tokyo Jepang Tolak Pencatatan KK Suami Istri dengan 2 Nama Keluarga Berbeda
Gubernur Hirofumi Yoshimura mengatakan pada konferensi pers, "Saya pikir (2) pantas. Restoran memiliki aspek kehidupan."
Prefektur Hyogo dan Prefektur Kyoto meminta pemerintah untuk mengeluarkan deklarasi kemarin.
Di sisi lain, Prefektur Ehime meminta penerapan langkah-langkah prioritas seperti pencegahan penyebaran. Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato menyatakan pada konferensi pers bahwa dia akan mempertimbangkan untuk mendukung bisnis ketika meminta cuti (liburan toko).
Jangka waktu Osaka tersebut disesuaikan sekitar dua minggu dari tanggal 26 April hingga 9 Mei.
Sedangkan untuk PSBB Tokyo merencanakan mulai 26 April sampai dengan 16 Mei 2021, karena 17 Mei 2021 Ketua IOC Thomas Bach tiba di Tokyo untuk rapat Olimpiade.
Sementara itu telah terbit buku baru "Rahasia Ninja di Jepang" berisi kehidupan nyata ninja asli di Jepang yang penuh misteri, mistik, ilmu beladiri luar biasa dan tak disangka adanya penguasaan ilmu hitam juga. informasi lebih lanjut ke: info@ninjaindonesia.com