"Ini (virus corona) sangat menular dan mereka yang tertular tidak dapat pulih secepatnya. Dalam kondisi ini, bangsal perawatan intensif sangat dibutuhkan."
Bantuan Datang
Polisi mengatakan kebakaran pada Rabu (28/4) pagi di sebuah rumah sakit di pinggiran pusat kota keuangan Mumbai, menewaskan empat orang dan melukai beberapa lainnya.
Kecelakaan di rumah sakit tersebut menjadi perhatian khusus karena India saat ini kekurangan tempat tidur dan persediaan oksigen. Minggu lalu, kebakaran di rumah sakit yang merawat pasien COVID-19 dan tangki oksigen yang bocor juga menewaskan 22 orang.
Baca juga: Pasar Gelap Oksigen di India Makin Menggila, Aparat Tingkatkan Operasi Penggerebekan
Persediaan yang tiba di New Delhi termasuk ventilator dan konsentrator oksigen dari Inggris, dan dengan volume yang lebih lagi dari Australia, Jerman, dan Irlandia.
WHO Beberkan Penyebabnya
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, pertemuan massal, rendahnya tingkat vaksinasi, dan varian baru virus corona yang ganas menyebabkan kasus Covid-19 di India melonjak parah.
WHO menyebutkan, kombinasi ketiga penyebab tersebut menjadi "badai sempurna" yang membuat gelombang kedua Covid-19 yang mematikan di India.
Juru bicara WHO, Tarik Jasarevic, pada Selasa (27/4/2021), memperingatkan agar India tidak menyalahkan varian baru virus corona sebagai satu-satunya penyebab tsunami Covid-19 yang melanda dalam beberapa pekan terakhir.
Baca juga: WHO Sebut Varian B1617 Pemicu Tsunami Covid-19 di India Ditemukan di 17 Negara Termasuk Singapura
Jasarevic menyatakan bahwa perilaku berpuas diri terhadap capaian berkurangnya kasus Covid-19 juga telah memainkan peran dalam mendorong sistem perawatan kesehatan negara itu berada di ambang kehancuran.
Satu varian baru virus corona yang ditemukan beredar di India, B.1.617 yang memiliki dua mutasi, dianggap lebih menular, menurut beberapa laporan sains dan anekdot awal dari dokter di garis depan.
“Sejauh mana perubahan virus corona yang bertanggung jawab atas pesatnya peningkatan kasus di negara ini masih belum jelas, karena ada faktor lain, seperti pertemuan besar baru-baru ini yang mungkin telah berkontribusi pada peningkatan kasus tersebut,” kata Jasarevic, seperti dilansir The Guardian pada Selasa (27/4/2021).
Kepanikan
WHO juga mengatakan, ada tekanan yang tidak perlu diberikan pada sistem perawatan kesehatan India, oleh orang-orang yang pergi ke rumah sakit dalam keadaan panik, ketika mereka dapat pulih dari Covid-19 di rumah.