Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dirjen/CEO Komite Penyelenggara Olimpiade mengungkapkan, dana untuk penyelenggaraan Olimpiade Jepang (2013) semula dianggarkan sebesar 734 miliar yen.
Namun kini sedikitnya 1,938 triliun yen, atau sekitar 2,7 kali lipat dari anggaran semula.
Bahkan data terakhir dilakukan penambahan lagi sebanyak 294 miliar yen.
"Pada awalnya memang 734 miliar yen. Kita tonjolkan tampak kecil. Padahal sudah diperkirakan mungkin sekitar 1,4 triliun yen saat itu. Kemudian perlahan-lahan meningkat anggaran itu sesuai perkembangan yang ada," papar Toshiro Muto (77), Dirjen/CEO Komite Penyelenggara Olimpiade dalam wawancara khusus dengan TV Tokyo, Rabu (5/5/2021).
Terkini, penambahan uang anggaran karena terkait antisipasi corona, uang kontrak berbagai sewa tempat, uang persiapan untuk penyelenggaraan tahun ini karena berubah semuanya.
Dana anggaran ditanggung oleh panitia, pemda Tokyo dan Pemerintah Pusat, yang semula hanya (berurutan) 103 miliar yen, 120 miliar yen dan 71 miliar yen.
Dari mana uang 103 miliar yen, sementara Olimpiade belum berlangsung?
"Itu sebenarnya uang dari ganti rugi pihak asuransi karena Olimpiade ditunda, kita mendapatkan ganti rugi pihak asuransi sebesar 103 miliar yen sehingga panitia punya uang, ada masukan (income)," papar Muto.
Namun uang tersebut habis lagi karena berbagai persiapan lainnya termasuk uang tiket yang kemungkinan hangus, dampak dari penonton (kemungkinan) tidak ada.
Baca juga: Bonus Medali Emas Olimpiade Tokyo Rp 5 Miliar, Begini Kata Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi
"Terkait penonton itu diputuskan pertengahan Juni 2021 selambatnya, karena ada keterkaitan dengan deklarasi darurat (PSBB) pemerintah Jepang."
"Apabila PSBB sampai Juni 2021 masih terjadi maka dipastikan tidak ada penonton," katanya.
"Namun 100 persen Olimpiade pasti dilaksanakan, tidak akan gagal atau tidak akan dibatalkan," paparnya.
Dengan demikian Olimpiade juga diasuransikan, apabila gagal atau ditunda, akan dapat uang dari pihak asuransi sebagian, khususnya tanggung jawab kepada pihak ketiga.
Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.