Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dua orang dokter yang ditangkap dan didakwa menggunakan obat-obatan atas permintaan pasien ALS yang keras kepala. Mereka juga diduga membunuh salah satu ayah mereka yang meninggal 10 tahun lalu.
"Markas Besar Polisi Prefektur Kyoto telah mengambil surat perintah penangkapan untuk tiga orang, 2 dokter 1 orang biasa, atas dugaan pembunuhan dan berencana untuk menangkap mereka hari ini (12/5/2021)," ungkap sumber Tribunnews.com Rabu (12/5/2021).
Penangkapan itu setelah mendengar tentang situasi di mana seorang ibu berusia 70-an juga dicurigai terlibat kasus pembunuhan tersebut.
Kedua dokter tersebut, Yuichi Okubo (43) dan Naoki Yamamoto (43), ditanyai oleh seorang wanita di Kota Kyoto yang menderita ALS, penyakit keras di mana otot-otot seluruh tubuh berangsur-angsur menjadi tidak bergerak (lumpuh), dan diberikan obat-obatan.
Mereka ditangkap atas dugaan pembunuhan yang dilakukan Juli 2020 karena pembunuhan dan kemudian didakwa tindak pidana pembunuhan.
Menurut penyidik kepolisian Jepang, dua dokter dan seorang ibu bertukar email yang menyarankan pembunuhan sebelum dan sesudah kematian ayah Dr. Yamamoto pada usia 77 tahun 2011, 10 tahun lalu. Ternyata menurut penyelidikan polisi selanjutnya terbukti demikian.
Saat itu, ayahnya dirawat di rumah sakit di prefektur Nagano karena sakit jiwa, kondisinya relatif stabil, ternyata juga dilakukan pembunuhan dengan memberikan obat-obatan.
Polisi menangkap tiga orang Rabu ini (12/5/2021) setelah mengambil surat perintah penangkapan atas dugaan pembunuhan, menuduh bahwa mereka telah berkolusi dan membunuh ayah mereka dengan cara tertentu.
Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif dengan melalui zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.