TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Rabu (12/5/2021) menyerukan perlunya menggandakan kapasitas produksi vaksin Covid-19.
Guterres menegaskan, kebijakan ini penting untuk redistribusi suntikan yang lebih adil di negara berkembang, terutama negara yang menghadapi gelombang virus corona baru.
Melansir Reuters, banyak negara mengalami kekurangan vaksin, terutama India, memperburuk gelombang infeksi yang membuat rumah sakit dan kamar mayat kehabisan ruang.
Baca juga: Menkes Minta Daerah Genjot Vaksinasi Covid-19 setelah Lebaran
Baca juga: Keluarga Bersedia Lakukan Autopsi pada Jenazah Trio, Pria yang Meninggal Sehari Seusai Vaksinasi
Sementara keluarga di India berebut untuk mendapatkan obat-obatan dan oksigen yang semakin langka.
Pada saat yang sama, Uni Eropa (UE) telah mencadangkan surplus vaksin.
"Benar-benar tidak dapat diterima untuk hidup di dunia, di mana negara-negara maju dapat memvaksinasi sebagian besar penduduknya," kata Guterres dalam penjelasannya setelah bertemu dengan menteri luar negeri Rusia Sergei Lavrov di Moskow.
"Sementara banyak negara berkembang tidak memiliki akses ke satu dosis tunggal," imbuhnya.
Baca juga: Problematika Palestina dengan Israel Kian Memanas, Menlu Desak PBB Segera Ambil Langkah Nyata
Baca juga: MER-C Minta DK PBB Tidak Jadi Penonton Aksi Israel Rampas Properti Palestina di Sheikh Jarrah
Dia menyebutkan risiko mutasi virus korona dan varian baru saat virus menyebar "seperti api" di berbagai belahan dunia berkembang.
"Jadi, itu adalah kepentingan semua orang bahwa setiap orang divaksinasi di mana-mana," ucapnya.
"Kami percaya bahwa kami membutuhkan dua hal: untuk menggandakan kapasitas produksi vaksin dunia dan pada saat yang sama memiliki distribusi vaksin yang lebih adil", kata Guterres.
Berita lain terkait Vaksinasi Covid-19
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)