News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Israel Serang Jalur Gaza

Warga di Jalur Gaza Ketakutan, Jet Tempur Israel Lalu Lalang, Kerap Terdengar Ledakan Bom

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masih Terus Digempur, Korban Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza Bertambah Jadi 103 Orang

"Saya tidak bisa terbiasa dengan semua kengerian ini, tidak bisa terbiasa mendengar suara anak-anak menangis dan menjerit," katanya.

Sepanjang malam, Tova membaca perkembangan terbaru yang mengkhawatirkan di grup WhatsApp komunitasnya.

Teman-temannya mengirim pesan yang memperingatkan bahwa "massa perusuh" telah meninggalkan salah satu masjid setempat, dan melakukan kerusuhan besar-besaran di kota yang dihuni campuran warga Arab dan Yahudi, yang terletak 15km di tenggara Tel Aviv.

Tak lama kemudian, katanya, para perusuh sudah mendekati rumahnya, di mana dia tinggal bersama suami dan dua anaknya yang masih kecil.

"Mereka mulai membakar berbaga benda. [Itu] benar-benar mengejutkan ... Saya ketakutan," kata Tova. "Saya berpikir, 'Apa yang dapat mencegah mendekati dan mendobrak pintu saya?'"

Tova dan keluarganya segera bergegas mengemasi sebagian barang-barangnya dan melarikan diri ke arah selatan, ke rumah saudara ipar Tova, di dekat Bersyeba.

"Kami pergi karena kami terlalu takut untuk tinggal," katanya.

Map showing Israel and the Gaza Strip

Sejak mereka pergi, bentrokan di jalanan di Lod pun meledak. Aksi protes orang-orang Arab Israel di kota itu berubah menjadi kerusuhan berskala besar pada Selasa malam.

Para demonstran bentrok dengan polisi dan membakar mobil dan beberapa bangunan, sehari setelah pemakaman seorang pria yang diduga ditembak mati oleh warga Yahudi.

Wali kota Lod menyatakan: "Perang saudara telah pecah di Lod."

Tova telah meminta tetangganya agar menurunkan mezuzah, potongan perkamen dengan doa Shema tertulis di atasnya, yang dipasang oleh banyak keluarga Yahudi di tiang pintu di rumah mereka sebagai pengingat akan kehadiran Tuhan.

"Saya terlalu takut massa akan masuk ke rumah kami," katanya. Tova khawatir perihal apa yang akan tersisa saat mereka kembali.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini