TRIBUNNEWS.COM - Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir pada Kamis (20/5/2021).
Gencatan senjata yang mengakhiri 11 hari pertempuran Israel-Hamas mulai berlaku pada Jumat dini hari (21/5/2021).
Ribuan orang di Gaza dan wilayah Palestina turun ke jalan untuk merayakan gencatan senjata.
Mereka terlihat mengibarkan bendera dan tanda "V" sebagai tanda kemenangan.
Sejak pertempuran meletus antar dua kekuatan tersebut, sekira 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak tewas dalam pemboman Israel.
Di pihak Israel ada 12 orang, termasuk dua anak yang dilaporkan tewas.
Baca juga: Joe Biden Janji Amerika Serikat akan Bantu Gaza: Lewat Otoritas Palestina, Bukan Hamas
Baca juga: Biden Puji Kesepakatan Gencatan Senjata di Jalur Gaza antara Israel-Hamas
Melansir Al Jazeera, berikut ini beberapa reaksi terhadap gencatan senjata Israel-Hamas:
Antonio Guterres
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres memberikan tanggapan atas peristiwa terbaru ini.
"Saya menekankan bahwa para pemimpin Israel dan Palestina memiliki tanggung jawab di luar pemulihan ketenangan untuk memulai dialog serius guna mengatasi akar penyebab konflik.
"Gaza adalah bagian integral dari negara Palestina di masa depan dan tidak ada upaya yang harus dilakukan untuk mewujudkan rekonsiliasi nasional yang nyata yang mengakhiri perpecahan."
Baca juga: TERBARU: Israel-Hamas Umumkan Gencatan Senjata Seusai 11 Hari Perang, Warga Gaza Rayakan Kemenangan
Joe Biden
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengaku akan tetap memberikan dukungan militer bagi Israel.
"Kami tetap berkomitmen untuk bekerja dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan pemangku kepentingan internasional lainnya untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang cepat dan untuk mengumpulkan dukungan internasional bagi orang-orang di Gaza dan dalam upaya rekonstruksi Gaza."