News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Setelah Jamur Hitam, Bengaluru India Siap-siap Hadapi Gelombang Infeksi Jamur Putih

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pria berdiri di tengah pembakaran para korban yang kehilangan nyawa karena virus Corona Covid-19 di tempat kremasi di New Delhi India pada 26 April 2021.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, BENGALURU - Layanan kesehatan di kota Bengaluru, India, saat ini tengah bersiap untuk menghadapi gelombang baru infeksi jamur pasca tsunami kasus virus corona (Covid-19) di negara itu.

Setelah beberapa waktu lalu muncul infeksi jamur hitam atau disebut 'Mucormycosis', kali ini negara di kawasan Asia Selatan itu harus siap melihat kemunculan 'jamur putih' atau disebut Kandidiasis.

Dikutip dari laman Deccan Herald, Minggu (23/5/2021), menurut laporan kasus yang terjadi di kota Patna, negara bagian Bihar, kasus infeksi jamur putih mengalami peningkatan pada hari Jumat lalu.

Baca juga: Perawatan Gigi yang Benar Dapat Cegah dari Infeksi Jamur Hitam, Ini Tipsnya

Para dokter di Bengaluru pun mencatat bahwa beberapa kasus jamur putih yang terkait dengan Covid-19 telah ditemukan di kota tersebut.

Mereka menambahkan bahwa infeksi jamur putih sama seperti Mucormycosis, karena dapat menyebabkan nekrosis jaringan yang tampak hitam.

Pulmonologi Intervensi Rumah Sakit Manipal, Dr Sachin D mengatakan jamur putih adalah suatu kondisi yang sebelumnya telah 'dikenal' di bidang medis.

"Jauh sebelum Covid-19, kami biasa mendapatkan beberapa kasus orang yang menderita 'jamur putih' yang menimbulkan bercak putih, namun infeksinya terlokalisasi hanya di rongga mulut atau area genital (organ intim). Kami belum pernah melihat kandidiasis dalam penyebaran seperti itu, seperti yang kita alami sekarang," kata Dr Sachin.

Penyebaran infeksi ini, kata dia, termasuk menyerang ke seluruh organ tubuh dan kulit.

"Efeknya di paru-paru itu yang mengkhawatirkan karena diketahui menyebabkan nanah," tegas Dr Sachin.

Kendati demikian, para dokter tidak meyakini adanya kemungkinan bahwa infeksi ini dapat menyebabkan kematian jika dibandingkan dengan Mucormycosis.

Dr Vishal Rao dari Rumah Sakit HCG menggambarkan laporan yang menyebut bahaya 'jamur putih' sebagai hal yang tidak perlu dipercaya.

"Kami memiliki dua hingga tiga kasus (jamur putih) di HCG, semuanya pulih. Ini tentu tidak lebih berbahaya dari Mucormycosis yang membutuhkan intervensi medis ekstensif untuk mengatasinya," kata Dr Rao.

Hal tersebut pun dibenarkan Dr Sachin yang menyebut penyakit ini dapat diobati jika gejalanya diketahui lebih awal.

"Jika ketahuan lebih awal, itu dapat diobati secara efektif," papar Dr Sachin.

Empat tren

Menurut Dr Rao, jamur putih baru-baru ini terlihat pada orang yang masuk dalam empat kategori, yakni penggunaan steroid yang berlebihan, penderita diabetes atau diabetes yang disebabkan oleh obat, orang yang membutuhkan dukungan oksigen ekstensif saat menderita Covid-19, serta orang-orang yang belum divaksinasi.

Baca juga: Cegah Risiko Impor Covid-19, Kanada Perpanjang Larangan Penerbangan dari India

"Orang lain di luar kategori ini umumnya lebih aman dari penyakit itu. Kandidiasis ini ada di sekitar kita sebagai bagian dari lingkungan yang normal dan bahwa orang menghirup partikel secara teratur," jelas Dr Rao.

Di sisi lain, Dr Sachin mengatakan bahwa Rumah Sakit Manipal telah mencatat beberapa kasus tersebut diantara penderita Covid-19.

Namun ia menekankan, manifestasi jamur ini terjadi pada individu yang mengalami sakit parah dengan status positif Covid-19, karena mereka umumnya memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh.

"Ini bukan hanya karena novel coronavirus, tetapi juga dipicu melalui penggunaan obat-obatan seperti tocilizumab, baricitinib dan steroid yang dapat menurunkan kekebalan tubuh," tutur Dr Sachin.

Studi penelitian menemukan sumber potensial Mucormycosis

Terlepas dari kekhawatiran bahwa penggunaan steroid berada di balik sederet kasus Mucormycosis di India, sebuah studi penelitian baru telah menunjukkan bahwa penggunaan steroid hanyalah penyebab tambahan.

Menurut laporan rahasia yang disetujui oleh Komite Etik Kelembagaan (KIE), penyebab utama munculnya penyakit ini adalah penggunaan air keran untuk fumigasi di rumah sakit kabupaten dan rumah sakit kecil.

Seorang sumber mengatakan bahwa dalam pedoman tersebut disarankan untuk menggunakan air garam.

"Namun, di banyak rumah sakit kecil dan pusat taluk, air keran digunakan, dan ini yang menyebabkan infeksi jamur," kata sumber tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini