TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Maliki, mengungkap akar konflik Israel dengan negaranya.
Dia mengatakan, inti konflik ini adalah wilayah Yerusalem.
"Pendudukan Israel yang terus berlanjut, pembangunan pemukiman dan blokade di Jalur Gaza adalah penyebab utama dari semua masalah dan siklus konflik yang sedang berlangsung," kata al-Maliki, dalam pernyataannya dikutip dari Anadolu Agency.
Israel semakin lama meningkatkan keberadaan penduduknya di kawasan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur.
Hal ini merupakan "bukti bahwa Israel tertarik untuk menegakkan karakter Yahudi dan Israel di seluruh kota suci."
Baca juga: Cerita Pemuda Palestina Lihat Ibunya Terkubur Hidup-hidup Akibat Ledakan Bom Israel
Baca juga: Pengamat: Jokowi Dapat Menjadi Inisiator Penghentian Kekerasan Israel Terhadap Palestina
"Dengan mengganti penduduk asli Palestina dengan pendatang baru," lanjut al-Maliki.
"Fokus diplomasi Palestina tetap pada masalah Yerusalem," sambung kepala diplomat ini.
Diplomasi Palestina, jelas al-Maliki, bertujuan utama untuk memperjuangkan Palestina.
Mulai Jumat (21/5/2021), Hamas dan Israel resmi melakukan gencatan senjata.
Gencatan senjata yang ditengahi Mesir ini menandai 11 hari pertempuran.
Laporan Al Jazeera pada Sabtu (22/5/2021) mencatat korban jiwa dari Palestina mencapai 248 orang.
Diantaranya ada 66 anak-anak dan lebih dari 1.900 orang terluka akibat serangan udara Israel.
Sementara laporan Anadolu Agency pada Sabtu mencatat 279 korban meninggal di Palestina termasuk 69 anak dan 40 wanita, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Tembakan roket Hamas menewaskan sedikitnya 12 orang di Israel, termasuk dua anak.