"Orang lain di luar kategori ini umumnya lebih aman dari penyakit itu. Kandidiasis ini ada di sekitar kita sebagai bagian dari lingkungan yang normal dan bahwa orang menghirup partikel secara teratur," jelas Dr Rao.
Di sisi lain, Dr Sachin mengatakan bahwa Rumah Sakit Manipal telah mencatat beberapa kasus tersebut diantara penderita Covid-19.
Namun ia menekankan, manifestasi jamur ini terjadi pada individu yang mengalami sakit parah dengan status positif Covid-19, karena mereka umumnya memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh.
"Ini bukan hanya karena novel coronavirus, tetapi juga dipicu melalui penggunaan obat-obatan seperti tocilizumab, baricitinib dan steroid yang dapat menurunkan kekebalan tubuh," tutur Dr Sachin.
Baca juga: Gelombang Kedua Covid di Nepal Diperkirakan Lebih Buruk dari India
Studi penelitian menemukan sumber potensial Mucormycosis
Terlepas dari kekhawatiran bahwa penggunaan steroid berada di balik sederet kasus Mucormycosis di India, sebuah studi penelitian baru telah menunjukkan bahwa penggunaan steroid hanyalah penyebab tambahan.
Menurut laporan rahasia yang disetujui oleh Komite Etik Kelembagaan (KIE), penyebab utama munculnya penyakit ini adalah penggunaan air keran untuk fumigasi di rumah sakit kabupaten dan rumah sakit kecil.
Seorang sumber mengatakan bahwa dalam pedoman tersebut disarankan untuk menggunakan air garam.
"Namun, di banyak rumah sakit kecil dan pusat taluk, air keran digunakan, dan ini yang menyebabkan infeksi jamur," kata sumber tersebut.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Setelah Jamur Hitam, Bengaluru India Siap-siap Hadapi Gelombang Infeksi Jamur Putih
Berita lain seputar Virus Corona
(Tribunnews.com/Rica Agustina/Fitri Wulandari)