Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Promosi dan motivasi Olimpiade dilakukan Jepang bersama komite Olimpiade internasional (IOC) untuk memberikan pengertian mengenai Olimpiade yang akan dibuka 23 Juli 2021, akan lebih aktif lagi.
"Kita selalu bekerjasama dengan pihak IOC untuk menyebarluaskan hal-hal terkait Olimpiade ke luar Jepang," papar Menteri Olimpiade, Tamayo Marukawa khusus kepada Tribunnews.com, Selasa (25/5/2021).
Promosi dan Informasi mengenai Olimpiade dianggapnya harus lebih gencar lagi.
"Kita akan berusaha menyampaikan lebih baik lagi ke luar Jepang mengenai Olimpiade yang aman, nyaman dan terkendali dengan baik sehingga mendapat ketenangan nantinya bagi Atlat yang hadir ke Jepang," tambahnya.
Jumlah orang yang hilir mudik selama Olimpiade diharapkan dapat ditekan separuhnya sehingga menjadi sekitar 80.000 orang saja secara total untuk semua orang yang terkait Olimpiade.
"Media pun tak boleh campur dengan masyarakat misalnya saat masuk hotel harus lewat jalur khusus yang dipakai kalangan atlet juga. Selain itu juga di tes PCR setiap hari sehingga dapat terdeteksi segera apabila terinfeksi virus corona," ungkapnya.
Baca juga: Corona Seperti Riak Kecil dan Tertawakan Penundaan Olimpiade, Penasehat Kabinet Jepang Mundur
Semua yang terlibat di dalam Olimpiade akan diatur dengan sangat ketat oleh Panitia Olimpiade.
"Apabila wartawan juga melanggar ketentuan yang ada, tidak sungkan-sungkan kita mencabut akreditasinya dan tak boleh melihat acara-acara Olimpiade lagi," paparnya.
Panitia penyelenggara menurutnya sangat tegas dalam mengambil keputusan nantinya sesuai aturan yang ada di Jepang dan tertulis pula di Playbook Olimpiade kesatu, kedua dan ketiga akan terbit akhir Juni 2021.
Sementara itu upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.