TRIBUNNEWS.COM - Kecelakaan kereta terjadi di ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur.
Dua kereta Light Rail Transit (LRT) bertabrakan pada Senin (24/5/2021), pukul 20.45 waktu setempat.
Dilansir Bernama via CNN, kecelakaan terjadi ketika salah satu kereta sedang uji coba dan hanya memiliki satu pengemudi.
Kereta tersebut baru saja diperbaiki.
Ia menuju ke arah yang berlawanan dengan kereta berpenumpang, di jalur yang sama, yakni Kelana Jaya.
Baca juga: Korban Tabrakan LRT di Malaysia Ceritakan Detik-detik Terjadinya Kecelakaan
Baca juga: Kecelakaan LRT di Malaysia Dipicu Kelalaian Masinis, Salah Satu Kereta Melaju ke Arah yang Salah
Sementara itu, dari arah yang berlawanan pada jalur yang sama, kereta yang membawa 213 penumpang juga melaju.
Kedua kereta yang dioperasikan oleh Prasarana Malaysia Berhad itu sama-sama melaju dengan kecepatan 40 km per jam.
Alhasil, mereka bertabrakan di terowongan antara stasiun Kampung Baru dan KLCC.
Insiden tersebut mengakibatkan lebih dari 200 orang terluka.
Sekitar 166 orang menderita luka ringan.
Mereka dibawa ke rumah sakit terdekat, termasuk Kuala Lumpur Hospital, untuk menjalani perawatan.
Sementara itu, 47 penumpang terluka parah.
Situasi pascakecelakaan sempat diabadikan melalui video dan foto yang diunggah oleh netizen di media sosial.
Dalam video dan foto yang beredar, tampak beberapa penumpang berdarah.
Mereka tergeletak di lantai gerbong kereta yang tertutup pecahan kaca.
Baca juga: Malaysia Catat Rekor Kasus Kematian karena Covid-19. Pasien ICU Membludak
Baca juga: Beda Usia 9 Tahun, Nuning Irpana Mau Dinikahi Aliff Alli, Lalu Artis asal Malaysia Ini Menghilang
Tampak pula panel kaca yang pecah di dalam kereta.
Penyebab Kecelakaan
Kepala Polisi Distrik Dang Wangi, ACP Mohamad Zainal Abdullah, mengatakan bahwa kereta yang membawa penumpang berangkat dari stasiun KLCC.
Diketahui, stasiun KLCC berada di terowongan bawah tanah yang dekat dengan Menara Kembar Petronas.
Kereta tersebut hendak menuju stasiun Gombak.
Sementara itu, kereta yang kosong berangkat dari stasiun Kampung Baru menuju stasiun Gombak.
Mohamad Zainal Abdullah mengatakan, tidak ada tanda-tanda pelanggaran.
"Kami masih menyelidiki insiden itu...tapi kami menduga mungkin ada miskomunikasi dari pusat kendali operasi kereta," ujarnya, dikutip Tribunnews dari BBC.
Perdana Menteri Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yassin, telah meminta penyelidikan penuh untuk menemukan penyebab kecelakaan itu.
"Saya menangani kecelakaan ini dengan serius dan sudah menginstruksikan Kementerian Perhubungan dan Prasarana Malaysia Berhad untuk melakukan penyelidikan penuh," kata Muhyiddin Yassin dalam unggahan Twitter-nya, Senin (24/5/2021).
Baca juga: Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, Malaysia Pangkas Jam Operasional Mal, Restoran dan Toko
Baca juga: Malaysia Perpendek Jam Operasional Mal dan Restoran untuk Menahan Lonjakan Kasus Covid-19
Menteri Transportasi Malaysia, Wee Ka Siong, mengatakan bahwa tabrakan itu adalah kecelakaan besar pertama dalam 23 tahun sistem metro beroperasi.
Dia berjanji akan melakukan penyelidikan menyeluruh.
Cerita Para Korban
Korban kecelakaan kereta menceritakan momen mengerikan yang dialami.
Diberitakan Tribunnews, penumpang bernama Afiq Luqman Mohd Baharudi mengatakan, semua orang terlempar dan jatuh ke lantai, termasuk dirinya.
“Kecelakaan yang terjadi di terowongan dekat KLCC itu mengakibatkan banyak penumpang baik yang duduk maupun berdiri, mengalami luka-luka,” ujarnya, saat dihubungi.
Afiq mengatakan, sebelum terjadi kecelakaan, kereta sempat berhenti selama 15 menit sebelum kembali bergerak.
“Kami baru bergerak beberapa detik saat kecelakaan itu terjadi dan benturannya sangat kuat sehingga saya mengalami luka di kepala, kaki kiri dan dada,” kata Afiq.
Dia juga mengungkapkan, dirinya dan penumpang lain dibantu oleh tim keamanan.
Para korban luka dilarikan ke Kuala Lumpur Hospital untuk perawatan lebih lanjut.
Selain Afiq, beberapa korban lainnya juga menceritakan peristiwa buruk yang dialaminya, di media sosial mereka.
Satu di antaranya adalah Lim Mahfudz.
Melalui akun Twitter-nya, ia membagikan video dan foto yang menampilkan insiden tersebut.
Dalam video yang dibagikan, tampak orang-orang terluka, serpihan kaca, dan darah di lantai kereta.
"Ceritanya berawal dari Kereta nomor 40 yang membuka pintu terlalu lama, sekitar 15 menit untuk ditutup. Pasalnya, KA nomor 40 dari Stasiun KLCC tujuan Stasiun Kampung Baru harus menunggu KA nomor 81 di depan untuk diberangkatkan.
Setelah itu, pintu kereta nomor 40 ditutup dan seluruh penumpang di dalamnya dalam keadaan baik dan aman. Namun dalam waktu kurang dari 10 menit kemudian, kereta nomor 40 itu berhenti tiba-tiba dengan hantaman yang sangat kuat !!!
Pasalnya, Kereta di depan bernomor 81 berhenti mendadak. Jadi untuk menghindari tabrakan antara kedua Kereta. Kereta di belakang nomor 40 yang dikendalikan secara otomatis harus dihentikan dalam "Emergency Break" !!!
Hal ini mengakibatkan seluruh penumpang yang duduk terlempar dari posisi berdiri dan penumpang yang berdiri terlempar serta bertabrakan dengan penumpang berdiri lainnya.
Hal tersebut juga mengakibatkan banyak penumpang mengalami luka ringan dan beberapa orang mengalami luka berat akibat hantaman keras dan penumpang saling bertabrakan satu sama lain.
Kaca samping tiap pintu retak dan sebagian kaca samping lainnya pecah dan menyebabkan penumpang terluka," jelas Lim.
Menggambarkan insiden itu sebagai tragedi, Lim menulis bahwa dia baik-baik saja.
Ia juga bersyukur kepada Tuhan karena telah menyelamatkan hidupnya.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)