News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Olimpiade Tokyo

Menteri Jepang Minta Masyarakat Menjaga Jarak dengan Peserta Olimpiade

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Olimpiade, Tamayo Marukawa.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menteri Olimpiade Jepang Tamayo Marukawa meminta masyarakat menjaga jarak dengan para peserta Olimpiade yang telah datang di Jepang.

"Menjadi keharusan 14 hari pertama di Jepang memang melakukan karantina dan menjaga jarak dengan masyarakat lokal di Jepang. Tapi masyarakat Jepang pun diharapkan bisa menahan diri menjaga jarak dengan para peserta Olimpiade tersebut," ungkap Menteri Marukawa kepada Tribunnews.com, Selasa (8/6/2021).

Upaya menjaga jarak dan keberadaan para tim Olimpiade asing sangat diharapkan pemerintah Jepang.

"Dengan terpisah jarak dengan baik antara masyarakat dan partisipan Olimpiade, diharapkan semuanya akan berjalan dengan aman dan nyaman, terhindari dari infeksi Corona," tambahnya.

Hal tersebut terkait pula dengan keinginan yang pernah disampaikan wali Kota Ota Gunma minggu lalu yang mengusulkan agar atlet Australia bisa berbelanja di Jepang.

"Apabila telah karantina dua minggu apalagi mereka datang 1 Juni kemarin dan semua pemeriksaan kesehatan baik, tes PCR tiap hari pun negatif, berarti masih ada jeda waktu menuju 23 Juli dan mungkin akan dipikirkan hal lain yang memungkinkan bisa mengurangi kebosanan mereka," ujarnya.

Marukawa menanggapi besarnya perhatian wali kota Ota terhadap Olimpiade.

"Nantilah setelah mereka selesai karantina dan pemeriksaan kesehatan setelah 14 hari, kita pikirkan lebih lanjut berbagai kemungkinan bagi para atlet tersebut," kata dia.

Baca juga: Parlemen Tokyo Menolak Petisi Masyarakat Yang Menentang Olimpiade Jepang

Namun segala hal harus mengikuti aturan yang telah ditentukan serta ketentuan yang tertulis di PlayBook Olimpiade.

Para atlet dan ofisial Olimpiade dipercaya bersih dari virus corona karena sebelum tiba di Jepang sudah divaksinasi dua kali dan setelah tiba di Jepang di tes PCR setiap hari.

Karena itu jika tertular warga di Jepang dan menularkan di area Olimpiade, ditakutkan terjadi klaster corona di dalam Olimpiade.

"Itulah yang menjadikan pertimbangan dan pemikiran Panitia Olimpiade," ungkap sumber Tribunnews.com, Selasa (8/6/2021).

Sementara itu beasiswa dan upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini